Hilangkan Sekat dengan Masyarakat, Pejabat DIY akan Pentas Ketoprak

Kethoprak Kolaborasi Pejabat dan Masyarakat

Yogyakarta, IDN Times - Para pejabat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan unjuk gigi tampil dalam pagelaran pentas seni rakyat Kethoprak Kolaborasi Pejabat dan Masyarakat di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Sabtu (3/12/2022). Pentas ketoprak ini digagas langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Gelaran ini juga mencoba menghilangkan sekat pembatas dan memunculkan ruang interaksi antara pejabat dengan masyarakat.

1. Mendinginkan suasana jelang 2024

Hilangkan Sekat dengan Masyarakat, Pejabat DIY akan Pentas KetoprakIlustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Pementasan kesenian ini akan membawakan cerita sehari-hari yang dekat dengan masyarakat. Termasuk menjelang pesta demokrasi pada 2024 nanti. 

"Tujuan adanya pementasan, menjadi bagian kita mencoba ngademke (mendinginkan) situasi menjelang 2024," kata Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, saat konferensi pers di Ruang Wisanggeni Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (1/12/2022).

Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Umumkan UMK 2023 pada 6 Desember 2022

2. Membangun kedekatan pejabat dan masyarakat

Hilangkan Sekat dengan Masyarakat, Pejabat DIY akan Pentas KetoprakDian Lakshmi Pratiwi, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY. Dok: istimewa

Pagelaran ini juga lebih mengenalkan sejumlah pejabat yang ada di lingkup DIY. Pasalnya sejumlah pejabat dipastikan akan ikut tampil dalam pementasan ini. Seperti Kapolda DIY, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Rektor UGM, dan sejumlah pejabat lainnya.

"Pertama kali dapat dikatakan menurunkan pejabat yang komplit. Bisa saling mengenal. Pentas ini juga berbagi kebahagiaan, bahagia bersama tanpa sekat. Tidak berat-berat cerita yang diangkat," ujar Dian.

3. Persiapan penampilan kethoprak

Hilangkan Sekat dengan Masyarakat, Pejabat DIY akan Pentas KetoprakSeniman ketoprak Yogyakarta, Bambang Paningron.(Daruwaskita)

Sutradara Kethoprak Kolaborasi Pejabat dan Masyarakat, Bambang Pangiron, menyebut dalam persiapan pementasan ini memang para pejabat harus membagi waktu antara tugas mereka dengan penyiapan pentas ini. Naskah untuk pentas ini juga bukan dialog yang harus dihafalkan. 

"Misal babak satu, dua, tiga memunculkan tokoh A, B, C dan seterusnya membicarakan apa. Tidak ada naskah utuh, tidak mungkin menghafalkan juga, karena latihan efektif cuma tiga kali," ujar Bambang.

Baca Juga: Jadi Saksi Dugaan Korupsi Mandala Krida, Sekda DIY Dicecar Hakim 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya