Korban Ricuh Suporter Meninggal, Bupati Sleman Minta Tak Ada Sweeping
Tri Fajar diduga menjadi korban salah sasaran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengaku prihatin dengan meninggalnya Tri Fajar Firmansyah, korban kericuhan suporter sepak bola yang terjadi beberapa waktu lalu di kawasan Babarsari, Sleman.
Kustini meminta tidak ada sweeping atau main hakim sendiri. Ia menyerahkan proses sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas perkara itu.
"Kami berharap untuk seluruh suporter agar sabar menunggu hasil penyelidikan dan tidak melakukan tindakan anarkis, jangan ada tindakan sweeping atau lain sebagainya yang main hakim sendiri. Serahkan pada kepolisian. Saya percaya polisi akan transparan menyelesaikan kasus ini sampai tuntas," katanya.
1. Bupati Sleman minta polisi usut tuntas
Ia meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kematian pemuda berusia 23 tahun yang merupakan anggota suporter PSS Sleman. "Kami sangat prihatin dengan peristiwa yang menimbulkan korban ini dan meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Sepakbola itu ada salah satunya untuk membangun persatuan, bukan saling menghancurka n," kata Kustini saat mengunjungi rumah duka, Rabu (3/8/2022).
Menurutnya seluruh suporter adalah saudara, terlepas adanya perbedaan klub yang didukung. Pihaknya berharap tidak ada kejadian serupa di masa mendatang.
"Jangan ada korban lagi, saya minta ini yang terakhir, jangan ada lagi. Kita semua adalah saudara yang seharusnya saling mendukung dan menyayangi. Bukan memusuhi," katanya dikutip Antara.
Baca Juga: Tewas saat Ricuh Suporter JPW Minta Polisi Tuntaskan Kasus Tri Fajar
Baca Juga: Ricuh Suporter Bola di Yogyakarta, 36 Orang Diamankan