Korban Ricuh Suporter Meninggal, Bupati Sleman Minta Tak Ada Sweeping 

Tri Fajar diduga menjadi korban salah sasaran 

Sleman, IDN Times - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengaku prihatin dengan meninggalnya Tri Fajar Firmansyah, korban kericuhan suporter sepak bola yang terjadi beberapa waktu lalu di kawasan Babarsari, Sleman. 

Kustini meminta tidak ada sweeping atau main hakim sendiri. Ia menyerahkan proses sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas perkara itu.

"Kami berharap untuk seluruh suporter agar sabar menunggu hasil penyelidikan dan tidak melakukan tindakan anarkis, jangan ada tindakan sweeping atau lain sebagainya yang main hakim sendiri. Serahkan pada kepolisian. Saya percaya polisi akan transparan menyelesaikan kasus ini sampai tuntas," katanya.

 

1. Bupati Sleman minta polisi usut tuntas

Korban Ricuh Suporter Meninggal, Bupati Sleman Minta Tak Ada Sweeping Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat mengunjungi rumah duka siuporter PSS Tri Fajar yang meninggal dunia pada Selasa (2/8/2022) setelah mengalami kritis akibat menjadi korban salah sasaran saat terjadi bentrokan suporter dari Solo pada Senin (25/7/22) / ANTARA

Ia meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kematian pemuda berusia 23 tahun yang merupakan anggota suporter PSS Sleman. "Kami sangat prihatin dengan peristiwa yang menimbulkan korban ini dan meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Sepakbola itu ada salah satunya untuk membangun persatuan, bukan saling menghancurka n," kata Kustini saat mengunjungi rumah duka, Rabu (3/8/2022). 

Menurutnya seluruh suporter adalah saudara, terlepas adanya perbedaan klub yang didukung. Pihaknya berharap tidak ada kejadian serupa di masa mendatang.

"Jangan ada korban lagi, saya minta ini yang terakhir, jangan ada lagi. Kita semua adalah saudara yang seharusnya saling mendukung dan menyayangi. Bukan memusuhi," katanya dikutip Antara. 

2. Wabup Sleman minta suporter tidak terprovokasi

Korban Ricuh Suporter Meninggal, Bupati Sleman Minta Tak Ada Sweeping Danang Maharsa. IDN Times/Siti Umaiyah

Keprihatinan sama disampaikan oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa yang mengharapkan para suporter bola di Sleman tidak terprovokasi atas kejadian ini.

"Saya yakin para suporter di Sleman tidak akan terprovokasi. Sepak bola kita adalah sepakbola persaudaraan. Kejadian seperti ini jangan terprovokasi, kita percayakan kepada pihak kepolisian," katanya.

 

Baca Juga: Tewas saat Ricuh Suporter JPW Minta Polisi Tuntaskan Kasus Tri Fajar  

3. Tri Fajar diduga menjadi korban salah sasaran

Korban Ricuh Suporter Meninggal, Bupati Sleman Minta Tak Ada Sweeping Ilustrasi Kekerasan. (IDN Times/Sukma Shakti)

Tri Fajar meninggal dunia pada Selasa, 2 Agustus 2022 sekitar pukul 14.00 WIB di RSPAU Hardjolukito setelah dirawat di rumah sakit selama 7 hari . Tri Fajar menjadi korban keributan suporter dengan warga yang terjadi pada Senin 25 Juli 2022. 

Saat terjadi kericuhan Fajar yang saat itu tengah bersama temannya, diduga menjadi korban salah sasaran. Ia dikeroyok sejumlah orang dengan benda tumpul hingga mengalami luka di bagian kepala.

Baca Juga: Ricuh Suporter Bola di Yogyakarta, 36 Orang Diamankan

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya