TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Antraks, Ternak di Padukuhan Jati Gunungkidul Masih Isolasi

Ternak di zona merah hingga hijau disuntik antibiotik

Ilustrasi ternak sapi. (IDN Times/Daruwaskita)

Gunungkidul, IDN Times - ‎Ratusan ternak milik warga Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul, hingga Senin (10/7/2023) dipastikan masih diisolasi. Ternak belum diizinkan keluar dari wilayah tersebut karena Padukuhan Jati masih menjadi zona merah penularan antraks. 

1. Pastikan tak ada yang mengirim ternak ke luar‎

ilustrasi hewan ternak sapi (Unsplash.com/Annie Spratt)

Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Retno Widyastuti, mengatakan isolasi ternak di zona merah akan dihentikan ketika tidak ada lagi ternak yang mati mendadak.

"Kami sudah koordinasi dengan dukuh, lurah, kapanewon hingga Bhabinkamtibmas agar tidak ada warga yang 'nyolong-nyolong' ternaknya dikirim luar daerah," ujar Retno pada Senin (10/7/2023).

Baca Juga: Mbrandu, Tradisi Pemicu Penyebaran Antraks di Gunungkidul

2. Ternak kembali disuntik antibiotik

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH)

Retno menjelaskan, pihaknya pada hari Selasa (11/7/2023) besok akan kembali melanjutkan pemberian antibiotik ulang terhadap ternak di Padukuhan Jati. Data sebelumnya, ada 77 ekor sapi dan 289 ekor kambing yang telah mendapatkan antibiotik. Setelah pemberian antibiotik, maka pada Rabu (12/7/2023) akan dilanjutkan dengan sasaran wilayah yang masuk zona kuning antraks.

"Kita suntik antibiotik pada ternak yang berada di luar Padukuhan Jati. Ada sekitar 500-1.000 sapi dan kambing. Setelah zona kuning akan dilanjutkan ke zona hijau," ungkapnya.

Baca Juga: Saran UGM Cegah Antraks: Kremator Berjalan-Beli Tanah Penguburan

Berita Terkini Lainnya