150 Ribu Tenaga Kerja di Bantul Belum Terjamin BPJS Ketenagakerjaan
Pencairan JHT selama pandemik meningkat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Asri Basri, menyebut potensi tenaga kerja di Kabupaten Bantul mencapai 200 ribu. Namun, baru 50 ribu yang menjadi peserta BPJSTK, sehingga ada selisih sekitar 150 ribu yang kemungkinan besar bekerja di sektor informal.
"Kalau saat ini yang sudah masuk dalam program BPJS Ketenagakerjaan ada yang dari non ASN, 1.000-an relawan, sedangkan perusahaan pemberi upah dan berbadan hukum 95 persen sudah masuk dalam program BPJS Ketenagakerjaan," katanya di sela-sela acara Penandatanganan Kerja sama antara Pemkab Bantul dan BPJS Ketenagakerjaan di Hotel Ros In, Jumat (9/4/2021).
Baca Juga: Ribuan Pelaku Wisata di Sleman Divaksinasi Massal secara Drive-Thru
1. Tenaga kerja sektor UMKM minim yang tercover program BPJS Ketenagakerjaan
Menurut Basri, potensi tenaga kerja yang belum masuk dalam program BPJSTK ada di sektor UMKM. sehingga dengan adanya kerjasama dengan Pemkab Bantul bisa memberikan sosialisasi dan pemahaman manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan.
"Tentu ini tugas pokok kita untuk memberikan sosialisasi, namun dengan dukungan Pemkab Bantul akan semakin masif dan meluas," ujarnya.
Baca Juga: Pemkab Bantul Targetkan 17 Agustus 2021 Merdeka dari COVID-19