Ribuan Pelaku Wisata di Sleman Divaksinasi Massal secara Drive-Thru

Menyasar pelaku wisata dan transportasi publik

Sleman, IDN Times - Sebanyak 5 ribu pelaku wisata dan transportasi publik di Kabupaten Sleman mulai menerima vaksinasi COVID-19 dosis pertama. Vaksinasi yang dilakukan secara drive thru ini dilakukan di kawasan Candi Prambanan mulai tanggal 5 hingga 9 April 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menyebutkan, dalam penyelenggaraan, Dinkes Sleman berkoordinasi dengan berbagai pihak. Mulai dari Halodoc, Gojek, Danone dan TWC Prambanan-Borobudur dan Ratu Boko.

Baca Juga: Dapat Kiriman, Dinkes Sleman Tancap Gas Vaksinasi Massal Pelaku Wisata

1. 1.000 sasaran vaksinasi per hari

Ribuan Pelaku Wisata di Sleman Divaksinasi Massal secara Drive-ThruVaksinasi massal bagi pelaku pariwisata dan transportasi publik di Kabupaten Sleman. IDN Times/Siti Umaiyah

Menurut Joko, sebenarnya target awal vaksinasi kepada pelaku pariwisata dan transportasi publik di Sleman ada sebanyak 1.800 sasaran. Namun, lantaran adanya penyesuaian stok vaksin, maka di tahap awal ini hanya ada 5.000 sasaran yang akan diberikan vaksinasi.

"Target kita sekitar 18 ribu sasaran, tapi kita sesuaikan dengan ketersediaan vaksin. Kita ambil 5 ribu, kita harapkan 5 hari selesai. Sehari 1.000," ungkapnya pada Senin (5/4/2021).

2. Pilih drive thru untuk hindari kerumunan

Ribuan Pelaku Wisata di Sleman Divaksinasi Massal secara Drive-ThruVaksinasi massal bagi pelaku pariwisata dan transportasi publik di Kabupaten Sleman. IDN Times/Siti Umaiyah

Joko menjelaskan, sistem drive thru sendiri dipilih sebagai antisipasi adanya kerumunan di lokasi vaksinasi. Sedangkan untuk mencegah adanya kemacetan kendaraan, para sasaran sudah diberikan jadwal kapan dia bisa menerima vaksinasi. Nantinya, ketika ada sasaran vaksinasi yang datang sebelum jam yang ditentukan, maka dipersilakan menunggu di parkiran sekitar lokasi vaksinasi.

"Keuntungan prinsipnya massal, akan teraih lebih banyak dan menghindari kerumunan. Kan yang berkerumun mobil/motornya, kalau orangnya tidak. Kalau mengadakan massal yang biasa, kecenderungan terjadi kerumunan tinggi. Itu tidak baik, jadi berbagai cara harus kita tempuh," katanya.

Menurut Joko, dalam pelaksanaan vaksinasi massal ini, pihaknya masih menggunakan jenis vaksin Sinovac. Sedangkan penggunaan jenis vaksin AstraZeneca baru akan digunakan pada Bulan Mei.

3. Sektor pariwisata jadi sektor paling terkena dampak COVID-19

Ribuan Pelaku Wisata di Sleman Divaksinasi Massal secara Drive-ThruVaksinasi massal bagi pelaku pariwisata dan transportasi publik di Kabupaten Sleman. IDN Times/Siti Umaiyah

Asisten Bidang Perekonomian Kabupaten Sleman, Budiharjo, menyebutkan vaksinasi bagi pelaku wisata dan transportasi publik ini dimaksudkan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat virus COVID-19.

Pelaku wisata dan transportasi publik sendiri dipilih lantaran selama ini pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemik COVID-19. Sehingga, dengan adanya vaksinasi ini diharapkan bisa membangkitkan perekonomian.

"Salah satu sektor terdampak adalah pariwisata. Nantinya, meskipun sudah ada vaksin, masyarakat diminta untuk tetap waspada. Dengan adanya vaksin bukan berarti kita bebas," paparnya.

Baca Juga: Baru 21,35 Persen, Dinkes Sleman Akan Kebut Vaksinasi Lansia Massal

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya