76 Ribu Penonton Padati Prambanan Jazz 2025, Fantastis!

- PJF menjadi diplomasi budaya dengan kolaborasi seniman Indieguerillas
- Semangat kenalkan budaya Indonesia melalui kehadiran musisi Korea Selatan eaJ Park
- PJF mendorong peningkatan perekonomian dengan 70% penonton dari luar kota
Yogyakarta, IDN Times - Sebanyak 76 ribu penonton memadati event Prambanan Jazz Festival (PJF) 2025, selama 3 hari pada Jumat (4/7/2025) - Minggu (6/7/2025). Jumlah penonton ini menjadi salah satu capaian tersendiri terbesar penyelenggaraan PJF.
“Tahun ini adalah capaian, artinya menjadi salah satu paling banyak penonton, termasuk yang lebih banyak dari tahun lalu. 76 ribu pengunjung dalam tiga hari Prambanan Jazz Sebelas Selaras,” ujar Direktur Utama Rajawali Indonesia, Tovic Raharja, Minggu (6/7/2025).
1. Inginkan PJF jadi diplomasi budaya

CEO Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi mengatakan setelah proses perjalanan panjang, Prambanan Jazz Sebelas Selaras menjadi pencapaian terbaik. “Dari pertama sampai ke-10 kemudian ke-11 ini , dari pemilihan venue, layout, tenant, kami mencoba mengolaborasikan dengan seniman Indieguerillas. Hasilnya bisa dilihat,” ungkap Anas.
Berjalan hingga tahun ke-11, menurut Anas bukan perjalanan yang singkat. Ia berkeinginan PJF menjadi diplomasi budaya. “Proses ini memakan waktu cukup lama. Cita-cita kami dari awal PJF bisa menjadi diplomasi budaya,” kata Anas.
2. Semangat kenalkan budaya Indonesia

Menurut Anas, salah satu cara diplomasi budaya adalah termasuk hadirnya musisi Korea Selatan, eaJ Park dengan jutaan pengikutnya di media sosial, bisa mengangkat nama Indonesia dan kekayaan budaya. “Harapan kami Candi Prambanan semakin dikenal, banyak orang datang sini. Kenny G juga senang dengan venue di sini yang sangat bagus,” kata Anas.
Anas mengharapkan ada artis internasional lagi yang bisa tampil pada gelaran berikutnya, sehingga Candi Prambanan secara khusus semakin dikenal. Pihaknya pun mencoba memadukan peninggalan masa lalu, dengan saat ini dan masa depan. “Konsep Prambanan Jazz temanya menyelaraskan semuanya, tidak ada masa depan tanpa masa lalu, dan masa sekarang akan melihat ke depan,” ujar Anas.
3. Mendorong peningkatan perekonomian

Anas juga menyinggung dampak positif ekonomi yang timbul dengan adanya Prambanan Jazz Festival. Terlebih 70 persen penonton Prambanan Jazz berasal dari luar kota.
“Bisa dilihat semua hunian hotel habis, pesawat, kereta, jalur darat mobil lewat tol. UMKM laris, ini upaya kami menggerakkan ekonomi di tengah kondisi ekonomi yang dinamis. Harapannya jadi trigger positif untuk yang lain,” ucap Anas.