58 Penampil di Cherrypop 2025, dari JKT48 hingga Band yang sudah Bubar

- 58 penampil akan hadir di Cherrypop 2025, termasuk band 'mitos' seperti The Monophones dan Kornchonk Chaos.
- Empat panggung disiapkan, termasuk Chilli Stage untuk format musik di luar struktur band. Kolaborasi seniman dan musisi juga menjadi daya tarik.
- Berbagai program kemeriahan seperti Record Store, Cherry Shop, Signing Session, dan Open Deck Spinning akan dihadirkan dalam acara Cherrypop 2025.
Sleman, IDN Times – Sebanyak 58 penampil dari musisi yang tengah naik daun hingga deretan ‘band mitos’ akan tampil dalam panggung Cherrypop 2025, di Lapangan Panahan Kenari, Sabtu (9/8/2025) – Minggu (10/8/2025).
Cherrypop 2025 mengusung tema ‘Gelanggang Musik’ yang terinspirasi dari Surat Pernyataan Gelanggang Tahun 1950, sebuah pernyataan dari Gelanggang Sastra dan Seniman Merdeka sebagai sikap terhadap arah kebudayaan Indonesia pasca kemerdekaan.
Creative Director Cherrypop 2025, Arsita Pinandita mengatakan gelanggang menjadi ruang bertemunya mereka yang percaya bahwa pop kalcer bukanlah konsumsi semata, melainkan cara hidup. Unsur ini meliputi visual art yang tumbuh dari skena bawah tanah hingga film yang lahir dari keresahan kota kecil.
"Di Gelanggang musik berbagai ekosistem kreatif saling bertemu dan tumbuh bersama. Ini merupakan gelanggang bagi mereka yang menjadikan pop kalcer sebagai cara hidup. Musik menjadi pintu masuk bagi seni visual, fesyen, film, merchandise, desain, zine, hingga gerakan kolektif,” ujar pria yang akrab disapa Dito itu, saat jumpa pers, di Artotel Suites Bianti, Jumat (1/8/2025).
Cherrypop 2025 juga menggandeng Ardhira Putra sebagai Commission Artist yang bertanggung jawab untuk meracik visual Cherrypop tahun ini. Ardhira adalah seorang visual artist yang memadukan estetika era 80 hingga 90an dengan nuansa city pop. vaporwave hingga budaya pop Asia. Dalam visual Cherrypop 2025, Ardhira memamerkan visual gemerlap dan sarat simbol. Warna-warna menyala, ikon popkalcer, dan ragam tipografi urban berpadu dalam satu komposisi yang menyuratkan sebuah ikrar kebudayaan.
1. 58 penampil akan hadir di cherrypop 2025

Cherrypop 2025 resmi merilis seluruh deretan penampil, total ada 58 penampil yang memadukan beberapa lintas genre. Kurasi dilakukan dengan beberapa pertimbangan, pertama musisi yang diundang sesuai dengan tema, populer, dan jangkauan luas, seperti Bernadya, JKT48. Kemudian ada musisi yang diundang memiliki narasi baik, tapi belum banyak pendengar.
“Terakhir adalah kategori mitos, untuk band yang jarang main, sudah bubar, entah ke mana personelnya. Band semacam itu ternyata masih masuk playlist hari ini challenge juga untuk itu,” ungkap Dito.
Bukan perkara mudah menurut Dito untuk mendatangkan para musisi ‘mitos’ itu. Meski kerap bertemu para personel, namun untuk mengajak mereka tampil lagi, suatu hal yang lain. “Harus bisa menemukan alasan band tersebut kenapa harus main lagi, pendekatan lama. Mempertemukan mereka lagi jadi tantangan,” ungkapnya.
Nuansa ‘mitos’ pun akhrinya bisa dihadirkan, di antaranya The Monophones, Kornchonk Chaos, Dojihatori, Santet. Kemudian Emerging yang dibawakan oleh Om Kacau Balau, The Skit, Loon, dan Colorcode. “Mereka hero, layak untuk mereka diapresiasi generasi ini,” ujar Dito.
2. Empat panggung hingga kolaborasi seniman dan musisi

Berbeda dari tahun sebelumnya yang menyuguhkan tiga panggung berbeda, yaitu Cherry Stage, Nanaba Stage, dan Yayapa Stage, tahun ini, Cherrypop 2025 menambah satu panggung lagi yang diberi nama Chilli Stage. Panggung ini dirancang khusus untuk membuka ruang bagi format musik di luar struktur band. Nantinya Chilli Stage akan dibuat dengan konsep intimate gigs, tertutup, dan hanya dapat dikunjungi maksimal 100 orang saja
Cherrypop 2025 terdapat kolaborasi spesial antara band dan seniman visual yang disajikan dalam satu pertunjukan, di antaranya The Adams yang akan berkolaborasi dengan Eko Nugroho, seniman rupa asal Yogyakarta yang sudah memamerkan karyanya baik nasional hingga internasional. la sudah menyelami dunia seni sejak duduk di bangku sekolah, tepatnya di Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR). Eko sendiri sudah banyak menyelenggarakan pameran, seperti ROH Project, Jakarta Indonesia (2023), hingga Musée d'Art Moderne de la Ville de Paris, Perancis (2013).
Tak hanya itu, kolaborasi spesial ini juga melibatkan band FSTVLST yang berkolaborasi dengan Angki Pu, seniman yang memiliki nama lengkap Angki Purbandono ini merupakan seniman yang tinggal dan bekerja di Yogyakarta sekaligus pendiri dari Ruang MES 56 dan PAPs (Prison Art Program). Angki sudah melalang buana di dunia seni, mulai dari Residensi 1 Tahun Asian Artist Fellowship dan Changdong Art Studio di Korea Selatan, Selain itu, Angki juga pernah menggelar pameran tunggal di berbagai tempat, seperti 2 Folders from Fukuoka, Fukuoka Asian Art Museum, Fukuoka, Jepang (2010) hingga Grey Area di Bangkok, Thailand (2017).
3. Berbagai kemeriahan cherrypop

Brand Communication Cherrypop, Ilmi Jasmine menambahkan Cherrypop 2025 berkolaborasi bersama Koloni Gigs, Wave Cult, dan Buku Akik. Menghadirkan kembali program spesial yang dikemas berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dari pre-event hingga di main event.
Beberapa program akan dibagi dalam beberapa area, di antaranya Cherry District yang di dalamnya akan ada Record Store yang berkolaborasi dengan Jogja Record Store Club yang akan menjajakan berbagai rilisan fisik musik seperti kaset pita, CD, dan piringan hitam. Cherry Shop nantinya akan menyediakan official merchandise band yang tampil di Cherrypop 2025, official merchandise kolaborasi Cherrypop dengan beberapa band penampil, serta official merchandise Cherrypop yang didesain langsung oleh Ardhira Putra selaku Commission Artist.
“Ada juga aktivasi berupa Signing Session bersama band-band yang tampil dan Open Deck Spinning yang berkolaborasi dengan Koloni Gigs untuk siapapun yang ingin memutar koleksi piringan hitamnya. Masih di area yang sama, akan ada Pameran Arsip oleh Lokananta,” ujar Ilmi.
Tahun ini, Cherrypop masih menghadirkan program Live Sablonase yang berkolaborasi dengan Krack! Studio dan East Division, yang nantinya pengunjung bisa membawa kaos polos sendiri untuk disablon. Ada pun Indofood melalui Indomilk dan Chitato turut mendukung Cherry Market yang menghadirkan 50 tenant brand FnB yang akan menjajakan kuliner kalcer selama acara berlangsung.