Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jadi Ketum Baru Ikatan Motor Indonesia, Ini Misi Moreno Suprapto

Ketua Umum IMI periode 2025-2030, Moreno Suprapto. (Dok. Istimewa)
Ketua Umum IMI periode 2025-2030, Moreno Suprapto. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Moreno Suprapto terpilih sebagai Ketua Umum IMI periode 2025-2030, fokus pada kolaborasi dan tata kelola baru.
  • IMI akan menyusun standar regulasi otomotif yang modern dan aman, serta mengingatkan pentingnya keselamatan dalam olahraga otomotif.
  • Pembinaan atlet, bank data atlet dan klub otomotif terintegrasi, serta penyetaraan gender menjadi fokus IMI di bawah kepemimpinan Moreno.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sleman, IDN Times - Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Motor Indonesia (IMI) X resmi digelar di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sabtu (20/9/2025). Moreno Suprapto pada Munas IMI X ditunjuk sebagai Ketua Umum periode 2025-2030, menggantikan Bambang Soesatyo.

Moreno mengharapkan bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak. “Kolaborasi ke depan memajukan insan otomotif,” ungkap Moreno.

Moreno mengatakan Munas ini bukan sekadar agenda rutin lima tahunan, tetapi momentum untuk memastikan IMI semakin solid, profesional, dan diakui, baik di dalam negeri, maupun di dunia internasional. “Untuk mewujudkan itu. Kita butuh tata kelola baru, sistem baru, dan semangat baru,” ucap Moreno.

1. SDM menjadi bagian yang penting

Ketua Umum IMI periode 2025-2030, Moreno Suprapto (kanan). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Ketua Umum IMI periode 2025-2030, Moreno Suprapto (kanan). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Moreno mengatakan IMI harus berdiri tegak, bukan sekadar sebagai organisasi, tetapi Automotive Regulatory Body yang mampu menyusun standar regulasi selaras dengan Federasi Otomotif Internasional, dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dan dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Pihaknya ingin setiap aturan main olahraga otomotif Indonesia tertib, modern, dan sinkron dengan Federation Internationale de l'Automobile (FIA) dan the Federation Internasionale de Motocycie (FIM), sehingga setiap event di negeri ini bukan saja rapi dan resmi, tetapi yang aman, berdaya saing, dan berpeluang besar mengantarkan atlet Indonesia menuju prestasi internasional.

“Kita akan merancang kolaborasi dengan pemerintah, dunia industri dan dunia usaha, komunitas, dan klub otomotif, agar dapat menghasilkan event-event olahraga otomotif yang terukur dan berprestasi,” ucap Moreno.

Untuk mencapai itu semua, menurut Moreno perlu diciptakan sumber daya manusia yang berhubungan dengan olahraga otomotif di Indonesia. Marshal, steward, (pengawas perlombaan), tim inspeksi sirkuit, dan seluruh perangkat pendukung lainnya yang berhubungan dengan olahraga otomotif sehingga mampu melahirkan atlet-atlet berprestasi sesuai standar dan mutu.

“Bahkan pemetaan sirkuit pun kita lakukan secara objektif, mana yang layak, mana yang butuh pembenahan, dan mana yang harus dikembangkan sesuai standar Internasional yang berlaku. Dengan begitu, IMI berdiri sebagai penghubung resmi yang memastikan semua pihak, pemerintah maupun swasta, mendapat manfaat dari ekosistem otomotif nasional,” ungkapnya.

2. Ingatkan tentang keselamatan

Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Motor Indonesia (IMI) X, di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sabtu (20/9/2025). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Motor Indonesia (IMI) X, di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sabtu (20/9/2025). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Moreno juga mengingatkan regulasi sehebat apapun tidak ada gunanya jika mengabaikan hal yang paling mendasar, yaitu keselamatan. “Keselamatan adalah hal mendasar pada olahraga otomotif untuk mencapai prestasi. Kita ingin mencetak juara, tapi juara sejati hanya lahir bila keselamatan atlet, ofisial, dan penonton dijamin sepenuhnya,” ucap Moreno.

Moreno menegaskan IMI juga akan menjadi garda terdepan untuk membantu Pemerintah dalam mengkampanyekan kepada masyarakat dalam berkendara yang aman: yaitu cara mengemudi yang mengutamakan keselamatan diri sendiri, penumpang, dan pengguna jalan lainnya. Dengan demikian, maka Tata kelola IMI, balk pusat maupun daerah, juga harus diperkuat.

“Transparansi, akuntabilitas, dan digitalisasi menjadi kunci bukan hanya sekadar jargon, melainkan cara kita membangun kepercayaan. Dengan tata kelola yang bersih dan modern. Pada akhirnya IMI akan diakui oleh masyarakat, dipercaya oleh industri, didukung pemerintah, dan disegani dunia internasional,” ucap Moreno.

3. Tidak ada lagi diskriminasi

Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Motor Indonesia (IMI) X, di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sabtu (20/9/2025). (Dok. Istimewa)
Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Motor Indonesia (IMI) X, di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sabtu (20/9/2025). (Dok. Istimewa)

Moreno mengatakan hal yang sama sekali tidak bisa diabaikan, yakni atlet olahraga otomotif. Pembinaan atlet adalah jantung olahraga ini. “Kita buka ruang kerja sama dengan pemerintah yang punya data dan legitimasi, serta swasta. Jika keduanya bersinergi, lahirlah sistem pembinaan yang terukur, berkelanjutan, dan berorientasi pada prestasi,” kata Moreno.

Moreno mengatakan atlet tidak lagi berjalan sendiri, tapi tumbuh dalam ekosistem yang solid, profesional, dan kredibel. Di lain pihak, di era digital seperti ini, data adalah kekuatan. Karena itu IMI harus memiliki Bank Data Atlet dan Klub Otomotif yang terintegrasi dari daerah hingga nasional. Bukan sekadar arsip, tetapi sistem digital yang memotret setiap event, setiap prestasi, setiap atlet dari pemula hingga juara.

Data tersebut terbuka, transparan, dan dapat diakses semua pihak. Inilah cara IMI memastikan olahraga otomotif tidak lagi sporadis, tetapi berbasis data, terukur, dan terarah menuju prestasi dunia. Regulasi keanggotaan komunitas otomotif juga dibenahi. Setiap anggota IMI dari Sabang sampai Merauke harus tercatat resmi dan akurat, memiliki akses yang terbuka pada program, pelatihan, dan perlindungan kompetisi.

“Tidak ada lagi sekat, tidak ada lagi diskriminasi. IMI adalah rumah besar yang terbuka bagi semua pecinta otomotif Indonesia,” ungkap Moreno.

Moreno menegaskan satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah penyetaraan gender. Dunia otomotif bukan hanya milik laki-laki. Perempuan Indonesia punya potensi sama besarnya. IMI harus berdiri di garda terdepan membuka ruang setara, memberi akses pelatihan, kompetisi, dan sertifikasi tanpa memandang gender. “Dengan penyetaraan gender, kita menghadirkan wajah otomotif Indonesia yang inklusif, modern, dan sesuai dengan nilai global,” ucap Moreno.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us

Latest News Jogja

See More

Indonesian Custom Show 2025 Hadir Lagi, Rayakan Karakter Tampil Beda

20 Sep 2025, 20:58 WIBNews