Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jaga Kesehatan Mental Banyak GenZ Pilih Jadi Freelance

ilustrasi gen Z di tempat kerja (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi gen Z di tempat kerja (pexels.com/Ivan Samkov)
Intinya sih...
  • Kesehatan mental jadi perhatian Gen Z
  • Jaminan keamanan nyaris tidak ada
  • Setiap pekerjaan ada tantangan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times – Fenomena Gen Z yang memilih terjun ke dunia kerja freelance tidak bisa dilepaskan dari karakternya yang lebih ekspresif dan menaruh perhatian besar pada kesehatan mental. Dosen Sosiologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Nurul Aini, Ide-ide tentang kemerdekaan, kebebasan dari Gen Z cukup besar dibandingkan generasi sebelumnya.

“Saya kira terkait juga dengan Gen Z lebih ekspresif dalam melihat segala sesuatu di sekitarnya, dibanding generasi milenial termasuk di dalamnya tentang bekerja. Jadi Gen Z semangatnya, ide-ide tentang kemerdekaan, kebebasan itu lebih kuat di kalangan Gen Z,” ujar Nurul Aini, Jumat (19/9/2025).

1. Kesehatan mental jadi perhatian Gen Z

Ilustrasi kesehatan mental (pexels.com/Cup of Couple)
Ilustrasi kesehatan mental (pexels.com/Cup of Couple)

Nurul Aini mengatakan Gen Z juga memperhatikan tentang kesehatan mental. Ia menilai pekerjaan saat ini banyak yang menekan mental. “Sehingga freelance bisa jadi pilihan atau alternatif,” kata Sosiolog UGM itu.

Ia menambahkan anak muda sekarang memperhatikan work life balance, atau keseimbangan tanggung jawab pekerjaan dengan kehidupan pribadi. “Gen Z punya idealisme tentang kesehatan kemerdekaan, kesehatan mental, dan sebagainya,” ungkap Nurul.

Ia menilai freelance menjadi jalan keluar bagi Gen Z, yang menginginkan tetap bisa mendapat uang, namun punya fleksibilitas. “Bisa fleksibel dalam mengatur waktu kerjanya,” ungkap Nurul.

2. Jaminan keamanan nyaris tidak ada

ilustrasi gen Z (IDN Times/Indonesia Gen Z Report)
ilustrasi gen Z (IDN Times/Indonesia Gen Z Report)

Nurul mengatakan untuk kerja freelance dari sisi jaminan keamanan jangka panjang memang tidak ada. Meski begitu, jika seseorang bisa survive, akan bisa menghadapi tantangan tersebut dengan baik. Selain juga penting untuk bisa membangun jejaring yang kuat.

“Kalau kerja freelance keamanan jangka panjang nyaris gak ada. Kecuali mereka mampu membangun portofolio, jaringan luas dan bisa membesarkan jaringan. Itu bisa bertahan di dunia freelance. Dunia freelance gak untuk semua orang memang,” ucap Nurul.

3. Setiap pekerjaan ada tantangan

Ilustrasi gen z bekerja (pexels.com/Ivan Samkov)
Ilustrasi gen z bekerja (pexels.com/Ivan Samkov)

Menurut Nurul, setiap pekerjaan pasti ada tantangan yang dihadapi. Bagi pekerja freelance, penting untuk menghadapi tantangan tersebut dengan sikap kreatif. “Freelance ada tantangan juga, lebih bebas enggak, tapi lebih fleksibel iya. Jam kerja bisa lebih banyak,” ucap Nurul.

Dari sisi industri atau dunia kerja, Nurul menyebut saat ini banyak pekerjaan juga yang mencari pekerja freelance. “Dunia kerja juga sekarang gak harus punya kantor, bisa kerja di mana saja, gak harus asuransi. Ada supply demand juga,” ucap Nurul.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us

Latest News Jogja

See More

Mahasiswa UGM Teliti Komunitas Marah-Marah di Medsos, Ini Hasilnya

20 Sep 2025, 00:01 WIBNews