5 Penyebab Motion Sickness Saat Bermain Game Terlalu Lama, Pusing!

- Perbedaan persepsi visual dan keseimbangan tubuh memicu motion sickness saat bermain game dengan grafik intens atau gerakan kamera cepat.
- Frame rate yang tidak stabil dan penggunaan layar FOV yang terlalu lebar juga dapat memperburuk rasa mual atau pusing.
- Kurangnya pencahayaan dan ventilasi ruangan, serta durasi bermain yang terlalu lama tanpa istirahat, juga menjadi faktor utama timbulnya motion sickness.
Bermain game merupakan aktivitas yang menyenangkan, tetapi bagi sebagian orang bisa memicu rasa pusing, mual, atau tidak nyaman yang dikenal sebagai motion sickness. Kondisi ini sering terjadi saat otak menerima sinyal yang membingungkan antara apa yang dilihat mata dan apa yang dirasakan tubuh. Sensasi ini biasanya muncul ketika bermain game dengan grafik intens, gerakan kamera cepat, atau durasi bermain yang terlalu lama tanpa istirahat.
Motion sickness dalam dunia game bukanlah hal sepele karena dapat mengganggu fokus dan membuat tubuh terasa lemah. Bila diabaikan, kondisi ini dapat membuat seseorang kehilangan minat bermain bahkan terhadap permainan yang sangat disukai sekalipun. Memahami lima penyebab utama dari motion sickness dapat membantu menemukan cara efektif untuk mencegahnya.
1. Perbedaan persepsi visual dan keseimbangan tubuh

Salah satu penyebab utama motion sickness saat bermain game adalah perbedaan sinyal antara mata dan sistem vestibular pada telinga bagian dalam. Saat bermain game, mata menangkap gerakan yang cepat dan intens, tetapi tubuh sebenarnya dalam posisi diam. Ketidaksesuaian sinyal ini membuat otak kebingungan sehingga memicu reaksi seperti mual, pusing, dan keringat dingin.
Semakin tinggi intensitas gerakan visual dalam permainan, semakin besar kemungkinan tubuh mengalami disorientasi. Game bergenre first-person shooter atau racing sering menjadi pemicu karena menampilkan pergerakan kamera yang sangat dinamis. Ketidaksesuaian ini membuat otak seperti sedang merasakan perjalanan yang berputar-putar, padahal tubuh tidak bergerak sama sekali.
2. Frame rate yang tidak stabil

Frame rate atau jumlah gambar per detik yang ditampilkan layar juga berperan besar dalam munculnya motion sickness. Ketika frame rate terlalu rendah atau tidak stabil, gerakan pada layar terlihat patah-patah dan tidak mulus. Kondisi ini menambah kebingungan bagi otak dalam memproses gerakan yang dilihat, sehingga memperburuk rasa mual atau pusing.
Layar yang sering mengalami penurunan frame rate membuat otak bekerja lebih keras untuk mengisi celah visual yang hilang. Proses ini menimbulkan kelelahan sensorik yang akhirnya memicu ketegangan pada mata dan kepala. Semakin lama durasi bermain dalam kondisi ini, semakin tinggi risiko mengalami motion sickness secara mendadak.
4. Penggunaan layar FOV yang terlalu lebar

Field of view atau sudut pandang kamera dalam game memengaruhi seberapa luas area yang terlihat di layar. FOV yang terlalu lebar membuat tampilan visual bergerak sangat cepat setiap kali kamera digerakkan. Walau memberikan kesan realistis, hal ini bisa membebani sistem sensorik dan menyebabkan disorientasi.
Saat mata berusaha mengikuti gerakan visual yang terlalu luas dan cepat, fokus mata dapat terganggu. Perpindahan objek di pinggir layar yang bergerak cepat menstimulasi mata untuk terus menyesuaikan fokus, sehingga otak menerima terlalu banyak informasi dalam waktu singkat. Kondisi ini sering kali menjadi pemicu awal rasa pusing saat bermain dalam durasi lama.
4. Kurangnya pencahayaan dan ventilasi ruangan

Lingkungan tempat bermain game turut memengaruhi kemungkinan timbulnya motion sickness. Ruangan yang terlalu gelap membuat mata lebih cepat lelah karena harus menyesuaikan pencahayaan antara layar dan sekitarnya. Selain itu, ventilasi yang buruk dapat menurunkan kadar oksigen dalam ruangan, menyebabkan kepala terasa berat dan menambah efek pusing.
Bermain dalam kondisi ruangan yang pengap juga mempercepat kelelahan fisik. Otak yang kekurangan oksigen akan semakin sensitif terhadap sinyal sensorik yang membingungkan, memperparah gejala motion sickness. Menjaga sirkulasi udara dan pencahayaan yang cukup dapat membantu mengurangi kemungkinan munculnya gejala tersebut.
5. Durasi bermain yang terlalu lama

Durasi bermain yang terlalu panjang tanpa jeda merupakan penyebab umum munculnya motion sickness. Saat terlalu fokus, tubuh cenderung lupa bergerak dan mata terus menatap layar dalam waktu lama. Ketegangan pada mata, otot leher, dan kelelahan mental menjadi kombinasi yang memicu rasa mual dan pusing.
Kurangnya istirahat membuat tubuh tidak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan stimulasi visual yang intens. Saat kelelahan meningkat, toleransi terhadap gangguan sensorik juga menurun drastis. Hal ini menyebabkan gejala motion sickness muncul lebih cepat dan terasa lebih parah dibandingkan sesi bermain singkat.
Motion sickness saat bermain game terlalu lama merupakan hasil dari kombinasi beberapa faktor yang saling memengaruhi. Mulai dari ketidaksesuaian sinyal sensorik, kualitas tampilan visual, hingga kondisi lingkungan saat bermain, semuanya dapat menjadi pemicu utama.