2019-nCoV, Virus Corona Baru yang Satu Keluarga dengan MERS dan SARS
Belum ditemukan kasusnya di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Virus 2019-nCoV atau yang biasa disebut virus Corona Baru beberapa saat terakhir telah menyerang ratusan orang dan mengakibatkan beberapa di antaranya meninggal dunia. Dokter Sumardi, Spesialis Penyakit Dalam Konsentrasi Paru, RSUP dr. Sardjito menjelaskan, masih satu keluarga dengan SARS dan MERS-CoV, 2019-nCoV cukup menghebohkan dunia lantaran virus tersebut bisa menular antarmanusia.
Untuk SARS, diketahui pada 2002 lalu, di mana awal mula kejadiannya berasal dari Tiongkok dan penyebabnya adalah hewan musang. Virus tersebut cukup menggemparkan dunia lantaran kurang lebih 40 negara di dunia mengumumkan telah ada penyebaran virus tersebut di negaranya dan mengakibatkan negara terjangkit diisolasi. Hingga dua tahun setelahnya, pada 2004, World Health Organization (WHO) secara resmi mendeklarasikan virus tersebut telah berhenti.
Sedangkan untuk MERS-CoV, virus tersebut berasal dari Timur Tengah, di mana penyebabnya adalah dari unta. Virus ini juga terbilang menghebohkan, lantaran juga menyebabkan negara-negara lain juga mengumumkan adanya warga negaranya yang terjangkit virus tersebut setelah berpergian ke negara di Timur Tengah.
Baca Juga: RSUP dr Sardjito Siaga Hadapi Virus Corona
1. 2019-nCoV masih satu keluarga dengan SARS dan MERS-CoV
Dokter Sumardi menjelaskan, 2019-nCOV masih satu keluarga dari SARS dan MERS-CoV, dimana virus yang juga dikenal dengan virus corona baru ini merupakan mutasi dari virus sebelumnya. Menurut Sumardi, WHO sebelumnya telah memprediksi akan ada mutasi dari virus Corona. Untuk jarak mutasinya sendiri berkisar 15-20 tahun.
"Virus itu beberapa tahun lalu WHO bisa memprediksi. Sejak ada SARS sudah ada mutasi, tapi mutasi di Timur Tengah dekat dengan yang sekarang. Diperkirakan mutasi lebih hebat dari yang awal, ditakutkan bukan hanya masyarakat tertentu, tapi seluruh dunia terserang, " katanya pada Jumat (24/1).
Baca Juga: Humas RSUP Sardjito: Hoaks, 2 Perawat Tertular Virus Corona