LBH Yogyakarta: Alihkan Dana Proyek Strategis Nasional untuk COVID-19
Pemerintah masih melanjutkan proyek-proyek infrastruktur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times – Pagebluk COVID-19 belum mereda. Data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 per 10 April 2020 disebutkan kasus positif sebanyak 3.512, pasien sembuh 282 orang, dan pasien meninggal 306 orang.
“Dan virus Corona sudah menginfeksi manusia di 34 provinsi di Indonesia,” kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto dalam siaran pers yang diunggah Badan Nasional Peanggulangan Bencana (BNPB) pada 10 April 2020.
Tak terkecuali Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Sederet persoalan menumpuk di setiap daerah sebagai imbas serangan virus SARS-CoV-2. Jumlah kasus terus bertambah, rumah sakit kekurangan alat pelindung diri (APD), ekonomi masyarakat kian sulit, banyak pekerja kena PHK. Alih-alih berfokus pada upaya mengatasi penyebaran penyakit, pemerintah pusat masih melanjutkan proyek-proyek strategis nasional di daerah yang menelan duit triliunan.
“Kami mendorong pemerintah di semua level untuk setop pembangunan infrastruktur dan fokus pada penanganan COVID-19,” kata Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta Yogi Zul Fadli saat dihubungi IDN Times, Jumat (10/4).
Baca Juga: Hore, Tiga Pasien Lagi di DIY yang Sembuh dari Corona
1. Anggaran infrastruktur di APBN 2020 meningkat
Berdasarkan data yang dikutip dari situs web Kementerian Keuangan, jumlah anggaran untuk infrastruktur dalam APBN 2020 sudah naik menjadi Rp423,3 triliun dari sebelumnya Rp399,7 triliun pada 2019. Sementara anggaran untuk proyek strategis nasional dari BUMN/BUMD mencapai sebesar Rp1.258 triliun dari 223 proyek dan 3 program.
Hasil penelusuran LBH Yogyakarta dari data Proyek Strategis Nasional, sejumlah megaproyek infrastruktur yang masih berlangsung di DIY dan Jawa Tengah antara lain Bandara YIA Kulon Progo dengan nilai anggaran Rp9 triliun, tol Yogyakarta–Surakarta senilai Rp 28,58 triliun, tol Yogyakarta-Bawen senilai Rp12,139 triliun, kereta api akses bandara baru Yogyakarta–Kulon Progo senilai Rp1,2 triliun.
Bandara YIA Kulonprogo dan Kereta Api Akses Bandara Baru Yogyakarta - Kulon Progo diketahui telah beroperasi. Proyek lainnya masih dalam proses, seperti tol Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen.
“Itu untuk menyokong pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan,” kata Yogi. Pemerintah mendesainnya dalam program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau 10 Bali baru.
Sementara berdasarkan penjelasan Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji yang diberitakan IDN Times tertanggal 1 April 2020, Pemerintah DIY mengusulkan dana senilai Rp 26,9 miliar untuk penanganan COVID-19 yang telah disetujui DPRD DIY. Dana tersebut berasal dari anggaran belanja tak terduga sebsar Rp 14,8 miliar dan sisanya dari realokasi APBD DIY 2020. Sedangkan dana hasil realokasi APBD Jawa Tengah senilai Rp 1,4 triliun untuk penanganan COVID-19. Sebanyak 1,8 juta warga miskin mendapat bantuan sosial Rp 200 ribu per bulan selama tiga bulan.
Apakah dana yang disiapkan itu cukup? Mengingat dalam situasi tanggap darurat tak sekedar untuk memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan yang menjadi prioritas. Melainkan perlu juga ada kepastian jaminan pemenuhan kebutuhan dasar warga, meliputi hak atas kesehatan, pangan, dan jaminan sosial.
“Lebih baik proyek-proyek infrasruktur itu dihentikan. Lalu realokasi seluruh anggaran tidak berbasis utang dari proyek itu untuk penanggulangan pandemi virus Corona,” kata Yogi.
Baca Juga: ABK Kapal Amerika Positif COVID-19 Dirawat di RSUD Wates