2. Kenapa kamu mau menikah? 

ilustrasi pasangan mengobrol (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sering kali ketika ditanya mengapa mereka ingin menikah, banyak pasangan menjawab dengan "Kan harusnya begitu ya, kita sudah pacaran lama." Bagi mereka, pernikahan hanya merupakan suatu keharusan setelah menjalani hubungan dalam jangka waktu tertentu. Mereka hanya mengikuti alur kehidupan dengan pacaran, menikah, dan memiliki anak.

Namun sebenarnya, tidak ada keharusan untuk melakukan hal tersebut. Jangan menikah hanya karena kamu sudah merasa nyaman dengan pasanganmu. Jangan menikah karena kamu sudah menghabiskan banyak waktu dan energi bersama si dia. Dan jangan menikah karena kamu merasa terlalu tua untuk masih melajang.

3. Apa yang sebenarnya kamu rasakan terhadap pasangan? 

ilustrasi pasangan mengobrol (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Meskipun kamu mencintai pasanganmu, apakah ada rasa tidak nyaman atau tidak cocok di dalam hatimu? Intuisi yang kamu miliki biasanya jarang salah. Jika masih merasa ragu, cobalah bertanya pada keluarga atau teman-temanmu. Kamu juga bisa meminta bantuan seorang konsultan hubungan untuk memberikan saran yang tepat.

Jika banyak dari mereka yang mengatakan bahwa pasanganmu tidak cocok untukmu, maka sangat penting untuk mendengarkan masukan mereka. Jika memang harus berpisah, lebih baik mengambil keputusan yang menyakitkan itu daripada menyesal di kemudian hari dan merasakan rasa sakit yang jauh lebih besar karena perceraian.

Baca Juga: 5 Manfaat Menikah Sederhana Bisa Terhindar dari Stres

4. Seperti apa rumah tangga impianmu di masa depan? 

ilustrasi pasangan mengobrol (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Sebelum kamu membuat janji suci, apakah kamu menyadari bahwa si dia akan menjadi pasangan seumur hidupmu? Ini berarti kamu harus menerima segala kelebihan dan kekurangannya, dan bersedia bertahan meskipun dihadapkan pada banyak rintangan.

Kamu juga harus mampu mengatasi situasi sulit bersama-sama. Oleh karena itu, sangat penting untuk menanyakan pasangan dan diri sendiri tentang definisi pernikahan dan harapan kalian dari pernikahan tersebut.

Misalnya, kamu ingin memiliki anak, tetapi pasangan tidak tertarik. Atau pasangan ingin tinggal di luar kota, tetapi kamu sudah merasa nyaman tinggal di kota tempatmu tinggal saat ini. Apakah kamu siap untuk pindah? Jika terdapat perbedaan seperti ini, apakah kamu dan pasanganmu dapat berkompromi untuk menemukan solusinya?

5. Bersediakah kamu membuka diri untuk berkonsultasi dengan konseling pernikahan?

ilustrasi pasangan mengobrol (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Umumnya pasangan mengharapkan kebahagiaan dan kesuksesan dalam pernikahan mereka secara instan. Namun, anggapan tersebut bisa berubah ketika pasangan sudah menjalani beberapa tahun pernikahan. Pada masa-masa sulit, cinta saja tidak cukup untuk menopang hubungan. Kunci keberhasilan pernikahan terletak pada kontribusi besar yang seimbang dari masing-masing pasangan.

Di saat konflik, perbedaan, dan masalah muncul, diperlukan sikap objektif, rasional, dan logika untuk menyelesaikannya. Jika kamu dan pasangan tidak mampu mengatasinya sendiri, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan dan mendapatkan masukan dari seorang konseling pernikahan.

Dalam memilih pasangan hidup, tidak boleh diambil secara asal-asalan. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menemukan pasangan yang tepat dan cocok untuk hidup bersama dalam pernikahan. Dalam artikel ini, kita telah membahas lima pertanyaan penting yang perlu dijawab oleh pasangan sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut membantu pasangan untuk lebih memahami satu sama lain, memastikan kesesuaian dan kesiapan dalam menjalani kehidupan pernikahan, serta mencegah terjadinya konflik di masa depan. Ingatlah bahwa pernikahan adalah komitmen seumur hidup, maka pilihlah dengan bijak dan mantapkan pilihan dengan penuh keyakinan.

Baca Juga: 5 Alasan Pasangan Belum Mengajakmu untuk Menikah