Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Serial Tahu Gibran? Angkat Cerita Sosok Anak Muda dari Desa

Pemutaran serial Tahu GIbran? di Sleman Creative Space, Condongcatur, Depok, Sabtu (16/12/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sleman, IDN Times - Serial berjudul Tahu Gibran? diputar di Sleman Creative Space, Condongcatur, Depok, Sleman, Sabtu (16/12/2023). Serial ini coba mengangkat kreativitas anak muda dari desa bernama Gibran, yang tumbuh dari keluarga sederhana.

Dikisahkan, Gibran hidup dari keluarga sederhana. Gibran mendapat tantangan saat ingin membayar biaya Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan biaya kosnya. Keterbatasan yang ada tidak membuat dirinya putus asa, justru mengasah kreativitasnya. Saat ibunya membuat keripik tahu untuk kerja bakti, terpantik ide dari Gibran untuk menjual dengan inovasi dan pemasaran secara digital. Serial ini nantinya akan ditayangkan di YouTube.

1. Soal nama Gibran yang dipilih

Serial Tahu Gibran?. (Dok. Istimewa)

Saat disinggung mengenai pemilihan nama Gibran, apakah terinspirasi juga dengan sosok salah satu cawapres yang maju di Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, sang sutradara Arifin Notonegoro tidak menjawab secara tegas. Arifin hanya menyebut pemilihan itu setelah ada diskusi dan dirasa menarik.

"Bawa nama Gibran, kalau digeneralisir kesamaan nama tokoh itu tidak ada hubungannya sama sekali. Memang memilih nama banyak ngobrol juga, sepertinya menarik sosok ini. Barangkali kalau disangkutkan juga masih muda, semangatnya sama seperti Gibran di sini," ungkap Arifin.

2. Proses pengerjaan serial Tahu Gibran?

Pemutaran serial Tahu Gibran? Sleman Creative Space, Condongcatur, Depok, Sabtu (16/12/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Arifin juga menceritakan bagaimana proses pembuatan season pertama serial yang berjumlah tujuh episode. Mengambil latar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan sejumlah pemeran yang merupakan warga asli juga menjadi tantangan tersendiri.

"Para pemeran di sini kebanyakan mereka bukan aktor murni. Itu jadi lebih menantang. Jadi mereka memang sehari-haro bekerja di sawah, bukan aktor yang sering berhadapan dengan kamera. Hanya beberapa saja yang pernah ikut syuting," ujarnya.

3. Soal tahu yang ada di Tahu Gibran?

Produser serial 'Tahu Gibran?', Setiya. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Produser serial Tahu Gibran?, Setiya menjelaskan soal pemilihan Tahu. Tahu dinilai sebagai makanan rakyat, yang dinikmati oleh rakyat. "Tahu mirip seperti makna demokrasi. Sehingga bisa menggambarkan esensi demokrasi, dari oleh dan untuk rakyat," jelas Setiya.

Dirinya mengatakan menjelang pesta demokrasi kata Tahu tidak hanya bisa diartikan sebagai makanan. Tahu ini juga bisa dimaknai ketika akan memilih calon di Pemilu nanti, untuk dijadikan sebagai penyambung lidah rakyat. Masyarakat harus benar-benar 'tahu' siapa yang dipilihnya. "Tahu standar kita untuk memilih," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Herlambang Jati Kusumo
EditorHerlambang Jati Kusumo
Follow Us