Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hari Kartini, Perempuan Makin Berdaya di Era Digital

Tangkapan layar Media Briefing Kita Hebat, Kita Bisa: Berdayakan Perempuan bersama TikTok, Tokopedia, dan TikTok Shop (IDN Times/Dyar Ayu)
Intinya sih...
  • Tokopedia dan TikTok meramaikan Hari Kartini dengan mengangkat isu pemberdayaan perempuan di Era Digital.
  • Tren belanja perempuan di Tokopedia menunjukkan pasar utama di Aceh dan Gorontalo, dengan produk fesyen, kebutuhan bayi, hingga fesyen muslim.
  • Perempuan sukses lewat UMKM dan bisnis digital seperti Dyah Laily Fardisa dan Yunna Mercier, serta content creator TikTok Suci Ambarwati dan Amelia Hasanah.

Yogyakarta, IDN Times - Tokopedia dan TikTok turut meramaikan Hari Kartini yang digelar setiap tanggal 21 April. Tahun 2025 ini, kedua platform tersebut menghadirkan kisah inspiratif dengan mengangkat isu tentang pemberdayaan perempuan di Era Digital. Mengundang lima narasumber yang semuanya adalah perempuan baik merupakan pengusaha hingga content creator, perempuan nyatanya bisa terus tumbuh seiring zaman. 

1. Tren belanja perempuan di Tokopedia yang unik

ilustrasi belanja online (pixabay.com/HutchRock)

Tren belanja kuartal I tahun 2025 oleh perempuan di Tokopedia menunjukkan hal yang unik. Pasar utama kini tak lagi ada di Jawa saja, melainkan Aceh dan Gorontalo, dan diikuti oleh daerah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Sedangkan produk yang banyak dibeli tak jauh dari fesyen, kebutuhan bayi dan bayi, fesyen muslim, hingga fesyen ibu dan anak. 

"Kami percaya perempuan bisa menjadi penggerak ekonomi digital. Lewat Tokopedia dan TikTok Shop, kami membuka peluang luas bisnis online bagi pelaku usaha perempuan untuk menjangkau lebih banyak pembeli di seluruh Indonesia dan bertumbuh bersama kami," ujar Communications Senior Lead Tokopedia and TikTok E-commerce, Rizky Juanita Azuz, pada Kamis (17/4/2025). 

2. Kisah pengusaha muda dan perempuan yang inspiratif

Tangkapan layar Media Briefing Kita Hebat, Kita Bisa: Berdayakan Perempuan bersama TikTok, Tokopedia, dan TikTok Shop (IDN Times/Dyar Ayu)

Pendiri Bolosego, Dyah Laily Fardisa, adalah salah satu perempuan sukses lewat usaha UMKM dan berjualan daring. Dyah mengisahkan bahwa dirinya adalah salah satu korban PHK kala Covid-19 masih merajalela. Bermodal tekad, perempuan asal Sleman, Daerah Yogyakarta tersebut memutuskan memulai usaha oseng mercon. 

"Awalnya, karyawan Bolosego hanya terdiri dari 8 orang ibu-ibu. Kini, kami bisa mempekerjakan 150 orang, di mana 50 persen dari jumlah tersebut merupakan perempuan yang berperan penting dalam menjaga cita rasa Bolosego," ungkap Dyah.

Diketahui bahwa usaha ini Dyah mulai dengan menggandeng para ibu yang awalnya juga terdampak pandemi. Selain itu, Dyah juga ibu-ibu sepuh dan ibu rumah tangga usia produktif di Desa Bangunrejo yang diberdayakan untuk terlibat dalam produksi.

Kesuksesan karena bisnis digital juga dirasakan oleh Yunna Mercier, pendiri merek perawatan kulit dan kecantikan lokal, Animate. Bisnis yang dirintisnya sejak tahun 2021 ini terus berkembang lewat adanya fitur live shopping dan Ads. 

"Kini, kami bisa memberdayakan lebih banyak orang, terutama kaum perempuan yang jumlahnya sekitar 70 persen dari total 800 karyawan Animate yang berlokasi di kantor pusat di Jakarta dan pabrik kami di Bogor,” ungkap Yunna.

3. Perempuan yang berhasil berkarier digital lewat kepiawaiannya masing-masing

Tangkapan layar Media Briefing Kita Hebat, Kita Bisa: Berdayakan Perempuan bersama TikTok, Tokopedia, dan TikTok Shop (IDN Times/Dyar Ayu)

Kisah menarik juga datang dari content creator TikTok perempuan, Suci Ambarwati (@suciambarwati25) dan Amelia Hasanah (@amel_queen). Suci sendiri adalah guru sejarah di MAN 1 Yogyakarta yang kini dikenal dengan konten edukasinya seputar sejarah Indonesia. 

“Lewat konten sejarah dan budaya yang saya bagikan di TikTok, saya ingin mengedukasi masyarakat tentang kekayaan sejarah bangsa sekaligus menginspirasi perempuan untuk ikut berbagi ilmu yang mereka miliki kepada sesama. Saya berharap konten saya dapat menunjukkan bagaimana perempuan bisa menjadi sumber inspirasi dan edukasi, baik di ruang kelas maupun di dunia digital," ungkap perempuan berhijab tersebut.

Sedangkan Amel, ibu rumah tangga yang kini menyambi sebagai kreator afiliasi. Meski bekerja dari rumah, Amel bisa hasilkan pendapatan yang besar lewat pemasaran produk dan kegiatan produksi barang. 

Amel menuturkan, "saya bisa meraup pendapatan yang lebih dari cukup untuk menafkahi keluarga hingga memiliki tabungan pendidikan untuk anak hingga jenjang perguruan tinggi. Saya bersyukur karena ternyata passion bisa menjadi sumber penghasilan tanpa harus meninggalkan peran utama saya sebagai ibu rumah tangga."

 

Kisah para perempuan tangguh barusan bisa menjadi contoh bahwa siapa pun bisa sukses dan berhasil, dengan jalannya sendiri. Sudah bukan masanya perempuan hanya berdiam dan pasrah, melainkan turut punya andil dalam kehidupan. Setuju?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dyar Ayu
Paulus Risang
Dyar Ayu
EditorDyar Ayu
Follow Us