Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

E-course Memasak Jadi Resep Kemandirian Ekonomi Keluarga

Amih dan e-course memasak. (Dok. Istimewa)
Amih dan e-course memasak. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Dapur bukan hanya tempat memasak, tapi juga sumber penghasilan bagi keluarga di tengah kondisi ekonomi dinamis.
  • Resep dari Amih adalah platform pelatihan memasak berbasis digital yang memberikan akses belajar kepada masyarakat luas, terutama ibu rumah tangga dan pemula.
  • E-course memasak Resep dari Amih dirancang agar mudah diakses, relevan dengan kehidupan sehari-hari, dan telah membantu peserta menjual produk olahan mereka.

Yogyakarta, IDN Times - Di tengah meningkatnya kebutuhan hidup dan kondisi ekonomi yang dinamis, dapur rumah tak lagi sekadar ruang memasak. Bagi sebagian keluarga, dapur bisa menjadi titik awal membangun kemandirian ekonomi. Gagasan inilah yang menjadi dasar lahirnya Resep dari Amih, sebuah platform pelatihan memasak berbasis digital yang memberikan akses belajar kepada masyarakat luas, terutama ibu rumah tangga dan pemula, untuk menciptakan peluang usaha dari rumah.

Didirikan oleh Suci Annisaa Istari yang dikenal dengan sapaan Amih, platform ini muncul dari pengalaman pribadinya. Ia pernah memulai usaha kuliner rumahan dengan fasilitas seadanya dan kemampuan memasak yang sepenuhnya dipelajari secara otodidak. Pengalaman tersebut membuka matanya bahwa banyak orang di luar sana memiliki potensi serupa, hanya belum menemukan jalan dan wadah yang tepat.

1.Dirancang agar mudah diakses

Amih pembuat e-course memasak. (Dok. Istimewa)
Amih pembuat e-course memasak. (Dok. Istimewa)

E-course memasak yang ditawarkan Resep dari Amih dirancang khusus agar mudah diakses dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Materinya mencakup resep-resep ringan, menu harian, hingga aneka kue dengan nilai jual tinggi. Setiap kelas dilengkapi dengan video tutorial, modul pembelajaran dalam format PDF, serta forum diskusi yang memungkinkan interaksi langsung dengan pengajar maupun peserta lain. Proses belajar dilakukan sepenuhnya dari rumah, menyesuaikan waktu luang peserta.

“Yang membuat platform ini berbeda bukan hanya pendekatan teknisnya yang praktis, tetapi juga nilai pemberdayaan yang menyertainya. Banyak peserta yang awalnya ragu untuk mulai belajar masak kini sudah mampu menjual produk hasil olahannya. Beberapa bahkan menjadikan keterampilan barunya sebagai sumber pendapatan utama,” ujar Amih, Selasa (20/5/2025).

2.Cerita salah satu peserta

Kegiatan resep dari Amih. (Dok. Istimewa)
Kegiatan resep dari Amih. (Dok. Istimewa)

Salah satu peserta dari Yogyakarta, Rina, mengungkapkan pengalamannya. “Setelah ikut kelas donat Amih, saya memberanikan diri buka PO mingguan. Alhamdulillah, hasilnya bisa bantu suami mencicil rumah,” ujar Rina.

Resep yang diajarkan tidak membutuhkan bahan mahal atau peralatan khusus. Justru, modul-modul disesuaikan dengan kondisi dapur rumahan yang sederhana. Hal ini membuat peserta merasa lebih dekat, lebih percaya diri, dan tidak terbebani untuk memulai praktik secara langsung.

3.Manfaatkan kekuatan media sosial

Ilustrasi Instagram (IDN Times/Aditya Pratama)

Untuk menjangkau audiens yang lebih luas, Amih juga memanfaatkan kekuatan media sosial. Ia secara konsisten berbagi inspirasi memasak, dokumentasi kegiatan, hingga kisah sukses peserta melalui berbagai platform digital. Ribuan pengikutnya kini menjadi bagian dari komunitas pembelajar yang saling menyemangati, saling berbagi pengalaman, dan tumbuh bersama dalam semangat yang sama: menjadikan dapur sebagai peluang.

Lebih dari sekadar ruang belajar, Resep dari Amih telah berkembang menjadi sarana pemberdayaan nyata. Platform ini menjadi jembatan antara keterampilan memasak dan peluang usaha, antara kebutuhan harian dan masa depan yang lebih mandiri bagi banyak keluarga Indonesia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us