Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Cara Menetapkan Batasan dan Aturan yang Sehat untuk Anak

ilustrasi ibu berbincang dengan anak (pexels.com/Mikhail Nilov)

Peran orangtua sangat penting untuk menetapkan batasan yang sehat dengan anak. Batasan bukan berarti larangan, tetapi membantu anak untuk menyadari adanya norma, aturan, dan pedoman yang harus dilakukan. Selain itu, menetapkan batasan yang sehat dapat menghindari anak mengambil kendali  tanggung jawab orangtua.

“Ketika orangtua tidak memberi batasan yang jelas atau membiarkan anak mereka memiliki kendali atas apa yang diputuskan di rumah mereka. Keseimbangan kekuatan bergeser ke arah anak yang berbahaya bagi orangtua dan anak,” ujar Katherine Lee, penulis parenting dan mantan editor di majalah “Parenting and Working Mother”, dikutip Verywell Family. Di bawah ini terdapat cara orangtua menetapkan batasan yang sehat dengan anak.

1. Memberi contoh yang baik

ilustrasi seorang wanita sedang mengetik (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sebelum orangtua menetapkan batasan yang sehat dengan anak, penting bagi orangtua untuk menetapkan batasan diri dan memberikan contoh yang baik kepada anak mereka.

Perlu diingat anak adalah peniru perilaku kebiasaan orangtuanya. Mereka merekam semua yang dilihat dan didengarnya setiap hari dan belajar dari sana. Jika orangtua ingin si anak menerapkan perintah orangtua, maka ayah dan bunda harus melakukannya. Misal, kamu ingin anak mengucapkan kata tolong, maka orangtua harus memberi contoh. 

“Kami ingin orangtua menunjukkan jenis perilaku yang mereka ingin ditiru oleh anak-anak mereka,” ucap Rachel Busman, seorang psikolog klinis dilansir Child Mind.

2.Membangun komunikasi yang efektif

ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/MART PRODUCTION)

Komunikasi yang efektif sangat diperlukan dalam hubungan keluarga. Ajari anak untuk mengungkapkan pendapat, perasaan, dan kebutuhan mereka dengan cara yang baik. Kamu bisa mengajak anak untuk duduk bersama, lalu bicaralah dengan nada yang lembut namun tetap tegas supaya anak merasa nyaman dan mengerti apa yang kamu sampaikan. Selain itu, jangan ragu untuk meminta mereka mengulang.

3.Buat batasan yang jelas dengan anak

ilustrasi keluarga berkumpul (pexels.com/Anna Shvets)

Orangtua wajib memberitahu dengan jelas apa yang boleh dan tidak dilakukan oleh anak. Diperlukan batasan yang jelas, tidak bertele-tele, dan membingungkan kepada anak-anak.

Membuat batasan yang jelas dan adil akan membantu seluruh anggota keluarga memahami peraturan yang ada. Misalnya, anak harus bangun pagi pada pukul 06.00 WIB, atau bermain ponsel selama tiga jam setiap harinya. 

4.Tetap konsisten

ilustrasi ibu dan anak laki-laki (pexels.com/Julia M Cameron)

Setelah batasan dibuat, langkah selanjutnya adalah mempraktikkannya. Konsistensi sangat diperlukan untuk memperoleh hasil yang baik. Misal, aturan anak hanya boleh bermain game online saat libur, maka orangtua wajib menepati janjinya. Menerapkan batasan secara konsisten akan mambantu membangun tanggung jawab dan disiplin bagi setiap anggota keluarga. 

5.Terapkan konsekuensi pada anak dan orangtua

ilustrasi memberikan konsekuensi kepada anak (pexels.com/Monstera)

Menetapkan peraturan berarti penting untuk menetapkan konsekuensi. Hal ini bertujuan agar anak dan orangtua tetap mematuhi batasan yang telah ditetapkan. Pastikan anak mengetahuinya. Menerapkan konsekuensi akan membantu anak belajar bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuat. 

Menetapkan batasan yang sehat sejak dini pada anak-anak akan membantu mereka mengembangkan pengendalian diri yang lebih baik, meningkatkan empati, dan menghargai orang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us