Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kantong Teh Celup Mengandung Mikroplastik? Ini Kata Pakar UGM

ilustrasi teh celup (pexels.com/Leah Newhouse)
Intinya sih...
  • Kantong teh celup dari lima merek dapat melepaskan mikroplastik saat diseduh dengan air panas.
  • Penelitian oleh peneliti mikroplastik menemukan bahwa semua produk teh celup yang diteliti melepaskan mikroplastik saat diseduh.
  • Dosen di UGM menyatakan belum ada standar baku mengenai batas aman kandungan mikroplastik dalam kantong teh celup, dan menyarankan untuk beralih ke teh berbahan kertas.

Yogyakarta, IDN Times - Sebuah penelitian terbaru ramai diperbincangkan di media sosial, mengungkap bahwa kantong teh celup dari lima merek yang beredar di pasaran ternyata dapat melepaskan mikroplastik saat diseduh dengan air panas.

Hal ini terjadi karena beberapa kantong teh terbuat dari bahan plastik, yang ketika terkena suhu tinggi, maka dapat mengeluarkan jutaan partikel mikroplastik. Partikel ini tentu saja berpotensi masuk ke dalam tubuh, lalu terserap oleh sel usus, dan bisa saja mencapai ke aliran darah.

Penelitian tersebut dipaparkan oleh Rafika Aprilianti, seorang peneliti mikroplastik dari Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton), pada Senin (3/2/2025) lalu. Menurutnya, dari lima produk teh celup yang diteliti, semuanya terbukti melepaskan mikroplastik saat diseduh.

1. Belum ada standar baku batas aman kandungan mikroplastik dalam kantong teh celup

ilustrasi teh celup (pexels.com/Anna Pou)

Menanggapi temuan ini, Dr. Annisa Utami Rauf, dosen di Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM), menegaskan bahwa hasil penelitian ini bukan berarti teh celup harus dihindari sepenuhnya.

Menurutnya, hingga saat ini, belum ada standar baku mengenai batas aman kandungan mikroplastik dalam kantong teh celup. Bahkan, benang gantungan pada kantong teh pun mengandung fragmen mikroplastik.

“Sepengetahuan saya belum ada standar level yang baku. Jadi kita nggak tahu, misalnya beberapa kali minum itu berbahaya atau satu kali minum berbahaya, meski mikroplastik itu emergence kontaminan,” katanya dilansir laman resmi UGM.

2. Ada alternatif yang lebih aman

Teh Hitam Dengan Potongan Jeruk Kering (Sumber: Freepik)

Ia juga mengatakan, bagi yang mulai khawatir, sebenarnya ada alternatif yang lebih aman, seperti beralih ke teh tubruk atau menggunakan teh seduh dengan saringan. Menurutnya, yang lebih penting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terkait keberadaan mikroplastik dalam kehidupan sehari-hari.

”Jadi kita edukasi dulu terkait hal ini, bahwa kandungannya memang ada. Kalau misalnya mereka sudah tahu, kita bisa sarankan bahwa tidak boleh terlalu sering mengonsumsi,” ujarnya.
 
“Karena mikroplastik sebenarnya ada di setiap komponen, misalnya mineral, tanah, tetapi karena pada teh celup langsung masuk ke jalur pencernaan, lalu kita tidak tahu efek berkelanjutan seperti apa dan itu yang membuat bahaya sebab tidak semua fragment itu bisa dikeluarkan dari tubuh,” tambahnya.

3. Tidak semua kantong teh celup mengandung plastik

Ilustrasi teh celup (pexels.com/Anna Pou)

Namun, tidak semua kantong teh celup mengandung plastik. Menurutnya, sebenarnya beberapa merek menggunakan kantong berbahan kertas, yang lebih aman karena tidak melepaskan mikroplastik saat diseduh. Mengingat temuan ini, Dr. Annisa menyarankan agar konsumen lebih bijak dalam memilih produk sehari-hari, termasuk teh celup.

“Sebaiknya beralih ke kantong teh berbahan kertas atau bahan ramah lingkungan lainnya untuk mengurangi paparan mikroplastik,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
nur hidayah perwitasari
Editornur hidayah perwitasari
Follow Us