Hindari Unggah 5 Hal Ini di Medsos, Bikin Susah Cari Kerja
ilustrasi bersosial media (unsplash.com/@leafandlotus)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bukan rahasia lagi jika kini banyak kantor yang mengecek media sosial calon karyawannya sebagai pertimbangan saat seleksi. Media sosial kerap dianggap sebagai cerminan dari sifat asli di dunia nyata yang bisa memberi mereka pandangan mengenai karakter calon karyawan.
Oleh karena itu, kita perlu berpikir dua kali sebelum unggah foto, video, atau sekadar status di media sosial. Gak ada salahnya untuk lebih jaga image di dunia maya dengan hindari mengunggah 5 hal ini di medsosmu. Biar lebih mudah cari kerja!
Baca Juga: 6 Coworking Space di Jogja yang Bikin Kamu Semangat Kerja
1. Unggah foto pribadi yang diedit berlebihan
ilustrasi selfie (unsplash.com/@taanhuyn)Hayo! Siapa yang hobi edit foto sampai muka bagai gak punya pori-pori, dagu mendadak lancip, hingga kulit jadi lebih putih daripada aslinya? Mulai dari sekarang, yuk, dikurangi! Unggah foto yang sebelumnya sudah diedit sampai beda dengan kenyataan akan menampakkan bahwa kamu adalah pribadi yang kurang percaya diri hingga edit sana sini.
Just be you! Meski penampilan penting dalam dunia kerja, mengunggah foto yang diedit bukan sikap profesional. Alih-alih edit foto sana-sini, coba lebih perhatikan diri sendiri dengan rajin olahraga supaya badan sehat dan tubuh lebih kencang, rajin pakai skincare agar kulit lebih segar, dan belajar makeup untuk mendukung keseharian.
2. Sering sambat soal pekerjaan lama
ilustrasi bermain ponsel (unsplash.com/@camstejim)Rasa lelah sampai marah itu wajar kamu rasakan saat bekerja. Apalagi jika di perusahaan sebelumnya kamu punya partner yang menyebalkan atau bos yang super galak, bikin gak betah dan akhirnya kamu ajukan resign.
Namun, sebelum kamu melamar pekerjaan baru di lain perusahaan, coba cek lagi medsosmu. Siapa tahu, di sana terselip keluh kesah hingga tulisan-tulisan yang seharusnya gak dituliskan seorang karyawan.
Menuliskan keburukan tentang tempat kerja lamamu akan membuat perusahaan yang kamu lamar jadi ogah menerima kamu. Kenapa? Ya kamu saja bisa dengan entengnya umbar aib orang dan kantor lamamu, ini gak menutup kemungkinan untuk kamu melakukan hal yang sama terhadap perusahaan mereka.
3. Berkomentar soal politik secara berlebihan
ilustrasi bermain ponsel (unsplash.com/@brucemars)Beberapa waktu lalu, kita semua mengalami musim politik yang super panas karena adanya pemilihan presiden. Dampaknya, rakyat Indonesia bagai terpecah belah karena memiliki pilihan politiknya sendiri-sendiri.
Sebagai rakyat, mengkritisi kebijakan pemerintah di media sosial itu gak dilarang. Namun berbeda cerita jika yang kamu lakukan justru mengolok-olok, mengunggah foto bernada negatif, atau malah hobi sebar hoaks soal politik maupun pemerintah. Bukannya buat calon perusahaan baru terkesan, bisa jadi namamu langsung masuk daftar black list.
Baca Juga: Ren Florist Buktikan Pasangan Bisa Profesional Jalankan Usaha
4. Tidak menjadi diri sendiri
ilustrasi bermain ponsel (unsplash.com/@eaterscollective)Mengunggah foto tas mahal padahal ambil foto dari Pinterest, tulis status sok cerdas padahal meny dari tulisan orang lain, belum lagi kepura-puraan lain yang kamu tunjukkan di medsos. Apa tidak lelah terus membohongi orang lain dan diri sendiri demi mendapat pujian orang lain.
Saat perusahaan tahu bahwa kamu gak menjadi dirimu sendiri di medsos, mereka tentu akan berpikir berulang kali untuk menerima kamu sebagai karyawan mereka sekalipun IPK dan pengalaman kerja sebelumnya cukup menjanjikan. Pembohongan publik bikin nilaimu jadi turun!
5. Terlalu sering mengunggah kegiatan sehari-hari
ilustrasi bermain ponsel (unsplash.com/@joshsrose)Kalau kamu adalah tipe orang yang aktif main medsos, mulai dari bangun tidur, makan, mengudap, sampai nonton tv, semua kamu posting, baiknya sih dikurang-kurangin. Kamu yang oversharing seperti ini akan dikira HRD sebagai pribadi yang gak suka bersosialisasi dengan orang lain dan lebih nyaman di dunia maya.
Hal ini akan juga bisa jadi tanda, kalau kamu nantinya akan susah fokus kerja karena lebih fokus ke medsos. Pun terlalu banyak umbar aktivitas di media sosial menandakan bahwa privasi masih kamu anggap enteng.
Mungkin kamu mengira bahwa pihak perusahaan gak akan punya waktu untuk cek media sosial pelamar kerjanya satu persatu. Namun, medsos justru dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh HRD perusahaan sebelum menerima seseorang sebagai karyawan. Yuk, lebih hati-hati dan bijak bermedsos biar lebih mudah dapat pekerjaan!
Baca Juga: Panggilan Hati, Selama 20 Tahun Tomon Mengabdi Menjadi Relawan
