Setiap Hari Pakabul Berhasil Kumpulkan Rp100 Juta Uang Lusuh 

Peredaran uang lusuh di Pasar Beringharjo mulai berkurang

Yogyakarta, IDN Times-Sejak program Pasar Kawasan Bebas Uang Lusuh (Pakabul) di mulai pada Mei lalu, jumlah uang tak layak edar semakin berkurang di Pasar Beringharjo.

Program yang diinisiasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY dan Pemerintah Kota Yogyakarta itu berhasil menyerap uang lusuh yang tidak layak di pasar ini.

"Sejak program ini diresmikan pada 22 Mei lalu, memberikan hasil yang positif. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring yang kami lakukan terhadap perkembangan peredaran uang lusuh di kawasan Pasar Beringharjo," ujar Kepala KPw BI DIY, Hilman Tisnawan dihubungi, Jumat (20/9).

1. Agen APUL kumpulkan Rp30-Rp100 juta

Setiap Hari Pakabul Berhasil Kumpulkan Rp100 Juta Uang Lusuh IDN Times/Holy Kartika

Untuk memburu uang lusuh yang beredar di Pasar Beringharjo, program ini mengerahkan sedikitnya 22 orang yang merupakan Agen Pemburu Uang Lusuh (APUL). Hilman mengungkapkan dalam sehari, agen-agen ini mampu mengumpulkan sekitar Rp30 juta sampai Rp100 juta uang tidak layak edar.

"Uang-uang tersebut berhasil dikumpulkan dari tangan pedagang Pasar Beringharjo setiap harinya," ungkap Hilman.

Para agen tersebut tidak hanya berasal dari KPw BI DIY, tetapi juga dari Pemkot Yogyakarta, dan perbankan di DIY. Pasar Kawasan Bebas Uang Lusuh merupakan program yang diinisiasi untuk meningkatkan kualitas uang tunai yang beredar di pasar.

"Sebagai pilot project, KPw BI DIY, Pemerintah Kota, dan Perbankan membentuk Agen Pemburu Uang Lusuh yang berkeliling di Pasar Beringharjo setiap hari Senin sampai Jumat," jelas Hilman.

Baca Juga: Pemda KEK Maloy di Kutai Timur Bakal Bangun Bandara Baru

2. Tingkat kualitas kelayakan uang meningkat

Setiap Hari Pakabul Berhasil Kumpulkan Rp100 Juta Uang Lusuh 

Sejak program ini berjalan, antusiasme masyarakat dan pedagang di Pasar Beringharjo dalam pengumpulan uang lusuh, sangat tinggi. Hilman menjelaskan para agen akan terus mengimbau masyarakat apabila ada transaksi jual beli menggunakan uang lusuh, diharapkan uang tersebut disimpan oleh pedagang dan ditukarkan ke Agen Pemburu Uang Lusuh.

"Dengan demikian diharapkan uang lusuh tidak lagi beredar di Pasar Beringharjo," imbuh Hilman.

Antusiasme pedagang pasar dalam menukarkan uang lusuh yang kian meningkat, turut mendorong peningkatan soil level atau tingkat kualitas kelayakan uang yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hilman memaparkan berdasarkan hasil survei internal dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Uang Pecahan Kecil (UPK) yang semula berada pada level 6 meningkat signifikan menjadi 9 (skala 1-16). Sementara untuk Uang Pecahan Besar (UPB) juga tercatat meningkat dari level 7 menjadi 10.

"Skala 1 adalah nilai uang lusuh dengan tingkat kelusuhan paling tinggi. Sedangkan untuk skala 16 merupakan uang hasil cetak sempurna," jelas Hilman.

3. Perluas cakupan program Pakabul

Setiap Hari Pakabul Berhasil Kumpulkan Rp100 Juta Uang Lusuh IDN Times/Holy Kartika

Kesuksesan program Pakabul, juga tidak terlepas dari sosialisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia kepada masyarakat terkait dengan Gerakan 5 Jangan Dalam Merawat Rupiah. Antara lain yaitu Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, dan Jangan Dibasahi.

Gerakan tersebut dinilai mampu mengedukasi masyarakat untuk mencintai Rupiah, sehingga berdampak terhadap turunnya peredaran uang lusuh yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selain itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta juga melaksanakan beberapa program pendukung lainnya. Antara lain peningkatan frekuensi layanan kas keliling kepada masyarakat, memperluas jaringan kerjasama dengan perbankan, serta mendorong program elektronifikasi atau gerakan non tunai di Pasar Beringharjo.

"Melihat keberhasilan program Pakabul, kami berencana memperluas cakupan program ke seluruh wilayah DIY," ungkap Hilman.

Baca Juga: Hampir Rampung, Yogyakarta International Airport Layani 34 Rute Baru

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya