Pertamina Minta Pengusaha Kuliner Tidak Gunakan LPG Melon 

LPG bersubsidi untuk warga yang membutuhkan

Yogyakarta, IDN Times-PT Pertamina (Persero) memberikan apresiasi kepada pengusaha kuliner di Yogyakarta atas konsistensinya dalam menggunakan Brightgas. Melalui program Bright Food-Brightgas Culinary Partner, Pertamina berupaya mendorong kalangan pengusaha kuliner untuk menggunakan bahan bakar NON PSO.

Apresiasi tersebut diberikan PT Pertamina MOR IV wilayah Jawa Tengah-DI Yogyakarta kepada pemilik Warung Bakmi Mbah Gito. "Kami ingin memberikan apresiasi kepada para pelaku usaha kuliner ini. Untuk pertama kalinya kami berikan apresiasi ini kepada Bakmi Mbah Gito," ujar Branch Marketing Manager Pertamina DI Yogyakarta dan Surakarta, Teuku Johan Miftah, Selasa (18/6).

Baca Juga: Malioboro Bebas Kendaraan, Wisatawan Ramai-Ramai Foto di Tengah Jalan

1. Bright Food dorong pelaku usaha gunakan bahan bakar Non PSO

Pertamina Minta Pengusaha Kuliner Tidak Gunakan LPG Melon IDN Times/Holy Kartika

Johan mengatakan bentuk apresiasi program Bright Food diberikan beragam. Antara lain dalam bentuk sponsorship yang diharapkan dapat membuat usaha kuliner terus berkembang.

"Kami ingin terus menyosialisasikan keinginan pemerintah mengeluarkan bahan bakar non subsidi adalah untuk kalangan yang memang membutuhkan. Sedangkan untuk kalangan pengusaha yang kategorinya mikro," ungkap Johan.

Kalangan mikro ini, kata Johan, yakni pelaku usaha yang memiliki omzet per tahun Rp300 juta atau maksimal Rp800.000 per hari. Untuk kalangan pengusaha kuliner yang kategorinya sudah di atas omzet tersebut, dianjurkan untuk tidak menggunakan LPG PSO atau bersubsidi.

"Salah satunya, Warung Bakmi Mbah Gito ini yang kesadaran menggunakan LPG non PSO sudah cukup baik," ujar Johan.

2. Per bulan sedikitnya habiskan 100 tabung Brightgas 5,5 kg

Pertamina Minta Pengusaha Kuliner Tidak Gunakan LPG Melon Dok.IDN Times/Istimewa

Sebagai salah satu kuliner otentik Yogya, Bakmi Mbah Gito membutuhkan 100 tabung Brightgas 5,5 kilogram untuk menyajikan bakmi pesanan para pelanggannya. Sales Executive LPG Regional IV, M Ali Akbar Felayati menambahkan secara konsisten, warung bakmi jawa ini telah mengganti penggunaan bahan bakar subsidi ke Brightgas.

"Untuk konsumsi bahan bakar Brighgas, warung ini per bulan menggunakan 100 tabung Brightgas ukuran 5,5 kilogra, dan 10-15 tabung Brightgas ukuran 12 kilogram," jelas Ali.

Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I, AndarTiti Lestari mengungkapkan melalui program Brightfood ini diharapkan dapat mendorong pelaku-pelaku usaha kuliner untuk dapat beralih menggunakan produk LPG unggulan Pertamina yaitu Brightgas, sehingga dapat memberikan banyak keuntungan kepada usaha yang sedang dijalankan. 

"Brightgas adalah produk unggulan dari Pertamina, banyak keunggulan yang ditawarkan khususnya bagi pelaku usaha kuliner, diantaranya bersifat ramah, aman dan kompetitif," papar Andar.

3. Pertamina targetkan jalin kemitraan Bright Food dengan semua pelaku usaha kuliner Yogya

Pertamina Minta Pengusaha Kuliner Tidak Gunakan LPG Melon Instagram/Pertamina

Sebagai destinasi utama wisata, kuliner juga menjadi salah satu daya tarik kuat dari Yogyakarta. Pertamina melihat peluang untuk dapat menggandeng ratusan pelaku usaha kuliner dalam program Bright Food.

"Kami harap bisa menggandeng semua pelaku usaha kuliner yang ada di Yogyakarta. Karena Yogya ini sangat kaya kulinernya. Terutama kami ingin mengedepankan kuliner-kuliner khas atau yang otentik dari Yogyakarta," ungkap Johan.

Owner Warung Bakmi Mbah Gito, Arif Budiman mengapresiasi langkah Pertamina dalam mendukung pelestarian kuliner warisan Nusantara, seperti bakmi Jawa. Diakui Arif, sejak dirintis, warung bakmi unik ini mengandalkan LPG 3 kilogram, karena dinilai lebih ekonomis dan mudah diperoleh.

"Namun, dalam perkembangannya, kami akhirnya beralih ke Brightgas yang ternyata jauh lebih efisien. Kami juga ingin bisa turut berpartisiapsi mendukung pemerintah dalam menggunakan bahan bakar non subsidi," jelas Arif.

Baca Juga: Balon Udara Liar Jatuh di Lapangan Golf Lanud Adisutjipto

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya