Sejarah Pasar Klithikan Pakuncen, tempat berburu barang antik dan unik di Yogyakarta.
Jam operasional Pasar Klithikan Pakuncen yang lebih lama dibandingkan dengan pasar sejenis lainnya.
Daya tarik Pasar Klithikan Pakuncen, menjual barang antik, pakaian, spare part motor, dan elektronik. Menjadi ruang pertemuan para kolektor dan penggemar sejarah lokal.
Keberadaan Pasar Klithikan Pakuncen, sudah tak asing lagi. Terutama bagi pencinta barang antik dan unik. Pasar yang terletak di kawasan Wirobrajan Kota Yogyakarta ini, dikenal sebagai tempat berburu barang memorabilia masa lampau. Gak heran jika suasana klasik terasa kental.
Penasaran dengan daya tarik dan sejarah Pasar Klithikan Pakuncen ini? Yuk, simak ulasannya!
Tidak ada catatan secara pasti yang menyebutkan kapan Pasar Klithikan muncul di Kota Yogyakarta. Diyakini pasar ini ada sejak puluhan tahun lalu. Barang dijual kaos, sepatu, tas, elektronik hingga onderdil kendaraan. Ciri khas Pasar Klithikan masa itu adalah para pedagangnya mulai buka pukul 18.00 WIB sampai menjelang tengah malam.
Di tahun 2007, para pedagang direlokasi ke tempat baru di Jalan HOS Cokroaminoto 34, Pakuncen, Kota Yogyakarta. Pasar Pakuncen ini sebelumnya digunakan sebagai tempat jual beli kambing dan sapi, dan akhirnya dipindah ke Pasar Hewan Ambarketawang.
Dilansir laman pariwisata.jogjakota.go.id, kata klithikan berasal dari bahasa Jawa yang artinya barang bekas. Hal ini menggambarkan barang yang dijual para pedagang.
Selain itu, yang membedakan Pasar Klithikan dulu dengan Pasar Klithikan Pakuncen adalah jam buka yang lebih lama. Di Pakuncen, pasar buka setiap hari mulai pukul 10.00 sampai dengan 21.00 WIB.
Untuk menuju Pasar Klitikan Pakuncen, bisa menggunakan transportasi umum Trans Jogja. Pemberhentian terdekatnya adalah Halte SMA 1 Yogyakarta yang hanya berjarak 280 meter.
Barang yang dijual di Pasar Klithikan Pakuncen antara lain, barang antik nan menarik seperti uang, pakaian, sampai elektronik. Tak hanya bekas, beberapa di antaranya adalah barang baru.
Barang yang dijual di pasar terbagi dalam tiga bagian. Lantai satu di bagian depan, pedagang menjual barang antik. Di bagian belakang, pakaian dan spare part motor. Sementara di lantai dua, terdapat barang-barang elektronik.
Tak hanya jadi tempat jual beli, Pasar Klithikan juga menjadi ruang pertemuan para kolektor dan penggemar sejarah lokal. Banyak pengunjung datang tak hanya sekadar membeli, tetapi juga menikmati cerita di balik setiap barang yang dijajakan. Berminat mampir?