Berawal dari Pakaian Hilang, Anak Muda Bikin Aplikasi Pemantau Laundry

- Anak muda ciptakan aplikasi 1010Dry setelah pakaian hilang di laundry
- Fitur check box untuk pantau pakaian, berbasis cloud dan realtime
- Outlet laundry senang dengan peningkatan kepuasan konsumen dan profit
Yogyakarta, IDN Times - Keresahan akan kerapnya pakaian hilang di layanan penatu (laundry) semasa zaman mahasiswa dulu menuntun sejumlah anak muda menciptakan sebuah aplikasi guna meminimalisir kerugian pelanggan jasa laundry. Aplikasi yang dinamai 1010Dry itu pun terus berkembang sehingga lebih memberikan berbagai kemudahan bagi penggunanya, baik kepada pelanggan maupun pemilik bisnis binatu.
1. Ada check box buat pakaian masuk laundry

Linda Pratiwi, Public Relation 1010Dry menuturkan, ide awal dibuatnya aplikasi ini adalah rasa kegelisahan bersama dari para pencetusnya.
"Waktu zaman ngekost beberapa kali kita transaksi laundry, baju-baju yang kita anggap premium atau memorable itu hilang. Nah, waktu lulus kita kepikiran bagaimana nih kita bisa bikin aplikasi yang kita (pelanggan) bisa pantau, owner dan outlet bisa pantau," kata Linda di Yogyakarta, Senin (18/8/2025).
Aplikasi 1010Dry ini resmi tercipta pada 2018 silam. Semula, aplikasi hanya sebatas mendigitalisasi nota transaksi sebagai upaya mengurangi pemakaian kertas. Fitur ini membantu kasir mengirimkan nota transaksi langsung via WhatsApp secara otomatis.
Selama tujuh tahun berjalan, 1010Dry banjir masukan dari para penggunanya. Tim pengembang menjawabnya dengan memperkaya fitur-fitur pada aplikasi. Salah satunya tentu 'check box' untuk segala jenis pakaian yang sekaligus jadi jawaban atas keresahan mereka di masa lalu.
"Ketika order datang ditimbang, kasir menghitung atasan, celana, kaos berapa itu ada check box-nya dan dari situ masuk produksi, misalkan proses pencucian dihitung lagi, sama enggak dengan awal, sampai setrika sampai packing. Si owner bisa ngecek dari dashboard, terus kasir bisa checking dari aplikasi kasir dan konsumen bisa cek dari aplikasi atau nota digital," jelas Linda.
Linda berujar, skema pengembalian baju hilang atau terselip maupun ganti rugi tergantung dari si pemilik usaha. Pihaknya cuma sebatas mengantisipasi.
2. Berbasis cloud dan realtime, kelola bisnis laundry jadi lebih gampang

Berkat saran para pemilik usaha binatu, 1010Dry terus mengalami pembaharuan dan menjadi aplikasi yang mendukung untuk mengelola outlet laundry setiap harinya. Dimulai dari absensi karyawan, transaksi konsumen, proses produksi, total omzet serta pengeluaran biaya operasional. Semua proses dilakukan secara digital dan terpusat.
Aktifitas operasional outlet dirancang dengan sistem berbasis cloud yang aman, mudah dan realtime. Dengan sistem ini, karyawan akan dimudahkan untuk mencatat seluruh aktifitas transaksi secara aplikatif sehingga meminimalisir kecurangan dan memudahkan pemantauan pemilik.
"Ternyata ketika didevelop ada banyak keresahan dari owner kayak pengen ada fitur a, b, c. Salah satunya ya fitur laporan keuangan itu, karena kadang rekap kasir sama rekap owner itu beda selisihnya. Banyak selisih sehingga rekap dari awal lagi," kata Founder 1010Dry, Aspuri Ahmad. "Dengan aplikasi ini jauh lebih ter-manage, misalnya sehari berapa kilo bisa tahu, berapa satuannya gitu," lanjut dia.
Apabila memiliki banyak outlet laundry, fitur 1010Dry mengakomodir untuk dapat menintegrasikan seluruh gerai secara lebih mudah dan efisien. Membantu dalam manejemen keuangan, peforma pegawai, kelola konsumen dalam satu sistem terpusat.
Aplikasi 1010Dry diklaim sudah diunduh sebanyak 50 ribu kali di PlayStore dan digunakan secara aktif oleh 2.843 outlet binatu dari Aceh hingga Papua per Senin (18/8/2025). "Paling banyak itu ada satu owner dia punya 64 outlet pakai 1010Dry semua," ucapnya.
Aspuri menekankan, 1010Dry masih akan terus berkembang ke depannya, seperti halnya proyek ini yang dulu cuma digawangi oleh tiga founder saja. Kini, proyek tersebut dimotori 13 orang termasuk para staff lain.
Dia bilang, segala capaian 1010Dry ini masih bebas dari campur tangan investor karena startup ini berkembang secara bootstraping atau menggunakan sumber daya sendiri. "Garis besarnya kita ingin startup kita bermanfaat bagi UMKM, minimal kita sasar satu UMKM yaitu laundry, karena berawal dari keresahan itu kita tadi," pungkasnya.
3. Outlet senang kepuasan konsumen meningkat

Wiwit, salah seorang pengusaha bisnis binatu asal Yogyakarta sementara itu mengaku telah memakai 1010Dry sejak aplikasi itu masih versi trial sekitar 2018 lalu. Awal mula Wiwit memang cuma coba-coba. Kini, bisnisnya sudah merambah sampai lima outlet dan semuanya menggunakan 1010Dry versi pro.
Wiwit merasakan betul fitur dari 1010Dry yang baginya benar-benar memudahkan pekerjaannya dan karyawan. Khususnya bab rekapitulasi orderan.
"Kalau pakai nota manual itu kan kita harus nulis dan harus merekap, sehari aja nggak merekap pasti tumpuk-tumpukan. Kalau pakai 1010Dry, misalnya saya nggak bisa datang, bisa lihat di HP saya," kata Wiwit.
Selain aspek efisiensi dan meminimalisir kecurangan, penggunaan 1010 Dry ternyata juga memengaruhi profit hingga kepercayaan serta kepuasan kustomer.
"Ngaruh juga karena ada fitur yang ketika proses selesai itu bisa memberi notifikasi ke kustomer. Itu nilai plus ya, karena kustomer juga senang. Jadi kadang belum waktunya diambil tapi sudah dapat pemberitahuan, mereka senang karena lebih cepat. Kalau dulu manual kan cuma ngira-ngira aja, udah jadi belum ya, gitu," ujar Wiwit.