Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Modus Penipuan Pesan dan Cara Aman Melindungi Akun WhatsAppmu

ilustrasi WhatsApp (unsplash.com/Amanz)
ilustrasi WhatsApp (unsplash.com/Amanz)
Intinya sih...
  • WhatsApp bersama pemerintah merilis kampanye edukasi untuk mengingatkan lima modus penipuan pesan yang sering menjerat pengguna.
  • Modusnya meliputi pengambilalihan akun, peniruan identitas, lowongan kerja palsu, investasi bodong, hingga penipuan asmara.
  • Pengguna diimbau rutin cek keamanan akun, waspada pada nomor asing, memblokir kontak mencurigakan, dan tidak membagikan data pribadi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Penipuan berbasis pesan makin beragam dan mudah menjebak pengguna. Modusnya bermacam-macam, mulai dari mencuri informasi pribadi hingga membuat korban mengalami kerugian finansial.

Untuk mencegah makin banyak orang tertipu, WhatsApp bersama Kementerian Komunikasi dan Digital RI, Kementerian Perdagangan RI, serta Direktorat Tindak Pidana Siber Polri merilis kampanye edukasi di halaman Facebook Indonesia. Kampanye ini menyoroti lima jenis penipuan pesan yang paling sering beredar dan mendorong pengguna untuk selalu bertanya, “Ini beneran resmi atau bukan?” sebelum bereaksi terhadap pesan apa pun.

1. Pengambilalihan akun

Ilustrasi peretasan akun digital (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi peretasan akun digital (IDN Times/Arief Rahmat)

Hati-hati kalau ada orang yang tiba-tiba meminta kode verifikasi yang baru kamu terima. Jangan kirimkan kode tersebut dalam kondisi apa pun. Banyak penipu memanfaatkan momen ini untuk mencuri kode registrasi satu kali pakai dan mengambil alih akun WhatsApp kamu.

Biar akunmu tetap aman, aktifkan fitur Verifikasi Dua Langkah dengan PIN enam digit. Selain itu, jangan bagikan kode pendaftaran ke siapa pun, jauhi tautan mencurigakan, dan rutin cek daftar perangkat yang terhubung untuk memastikan tak ada akses yang mencurigakan.

Cara mengaktifkan Verifikasi Dua Langkah di WhatsApp:

  • Buka aplikasi WhatsApp.
  • Ketuk ikon tiga titik di pojok kanan atas.
  • Pilih Setelan/Settings.
  • Masuk ke menu Akun / Account.
  • Pilih Verifikasi Dua Langkah/Two-Step Verification.
  • Ketuk Aktifkan/Enable.
  • Buat PIN 6 digit yang hanya kamu ketahui.
  • Tambahkan alamat email pemulihan (opsional, tapi sangat disarankan).
  • Selesai—fitur perlindungan tambahan sudah aktif.

Cara mengecek perangkat yang terhubung ke WhatsApp Web:

  • Buka aplikasi WhatsApp.
  • Ketuk Perangkat Tertaut/Linked Devices.
  • Lihat daftar perangkat yang sedang login.
  • Jika ada perangkat yang tidak kamu kenali, pilih perangkat tersebut.
  • Ketuk Keluar/Log Out untuk memutus akses.

2. Peniruan identitas

ilustrasi WhatsApp (commons.wikimedia.org/Santeri Viinamäki)
ilustrasi WhatsApp (commons.wikimedia.org/Santeri Viinamäki)

Modus lain yang sering muncul adalah penipu yang menyamar sebagai orang terdekat atau akun resmi agar kamu merasa percaya. Jangan mudah terkecoh hanya karena namanya familier, karena akun tersebut belum tentu asli. Untuk meminimalkan risiko, kamu bisa memperketat pengaturan privasi—mulai dari siapa saja yang boleh menambahkanmu ke grup hingga siapa yang bisa melihat foto profil. Selalu cek kartu konteks yang muncul saat menerima pesan, dan jika ada yang terasa janggal, segera blokir atau laporkan akun tersebut.

Langkah-langkah mengatur privasi WhatsApp

1. Mengatur siapa yang bisa melihat foto profil

  • Buka WhatsApp
  • Ketuk Setelan/Settings
  • Pilih Privasi/Privacy
  • Ketuk Foto Profil/Profile Photo
  • Pilih opsi yang kamu inginkan: Everyone (semua orang), My Contacts (hanya kontak), My Contacts Except… (kontak tertentu dikecualikan), Nobody (tidak ada yang bisa melihat)

2. Mengatur siapa yang bisa menambahkanmu ke Grup

  • Masuk ke WhatsApp
  • Ketuk Setelan/Settings
  • Pilih Privasi/Privacy
  • Ketuk Grup/Groups
  • Tentukan pilihan: Everyone, My Contacts, My Contacts Except…

3. Cara memblokir kontak mencurigakan

  • Buka chat dengan kontak tersebut
  • Ketuk tiga titik di kanan atas
  • Pilih Lainnya/More
  • Ketuk Blokir/Block

4. Cara melaporkan akun

  • Buka chat dengan kontak
  • Ketuk tiga titik
  • Pilih Lainnya/More
  • Ketuk Laporkan/Report
  • Pilih apakah ingin menghapus chat dan memblokir akun secara otomatis

3. Lowongan kerja palsu

ilustrasi lowongan kerja (IDN Times/Nathan Manaloe)
ilustrasi lowongan kerja (IDN Times/Nathan Manaloe)

Modus penipuan berkedok lowongan kerja juga makin sering beredar. Biasanya, penipu menawarkan pekerjaan “mudah dengan gaji tinggi” yang dikirim tiba-tiba ke WhatsApp. Kalau menemukan pesan seperti ini, jangan langsung percaya. Segera blokir dan laporkan nomor mencurigakan, abaikan panggilan dari nomor asing, dan selalu periksa kartu konteks untuk memastikan kamu benar-benar berada dalam grup yang sama serta nomor pengirim berasal dari negara yang sesuai sebelum berinteraksi.

Langkah-langkah mencegah penipuan loker palsu

1. Cara mengabaikan atau memblokir nomor tak dikenal

  • Buka chat dari nomor tak dikenal
  • Gulir ke bawah dan pilih Blokir/Block
  • Jika ingin melaporkan, pilih Laporkan dan Blokir/Report and Block

2. Cara mengecek Kartu Konteks (Context Card) di WhatsApp

Kartu konteks biasanya muncul di bagian atas chat dari nomor tak dikenal atau saat kamu ditambahkan ke grup. Untuk memeriksanya:

  • Buka chat atau grup yang baru saja muncul
  • Lihat bagian atas pesan untuk informasi seperti: Bagaimana kamu ditambahkan ke grup, nomor telepon dan negara asalnya, apakah kamu dan pengirim berada di grup yang sama
  • Jika informasinya janggal, segera keluar dari grup, blokir, atau laporkan nomor tersebut

4. Penipuan investasi

ilustrasi investasi bodong (pexels.com/Tara Winstead)
ilustrasi investasi bodong (pexels.com/Tara Winstead)

Tawaran investasi palsu biasanya datang dengan iming-iming cuan besar dalam waktu singkat atau akses “VIP” yang terdengar terlalu indah untuk jadi kenyataan. Kalau kamu menerima pesan seperti ini, langsung curigai. Jangan angkat panggilan dari nomor asing, batasi siapa yang bisa menambahkanmu ke grup, dan segeralah blokir atau laporkan kontak yang menunjukkan tanda-tanda mencurigakan.

5. Penipuan asmara/love scam

ilustrasi love scam (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi love scam (pexels.com/cottonbro studio)

Modus penipuan satu ini memakai pendekatan emosional. Pelaku biasanya mengaku sedang “membangun hubungan” denganmu untuk mendapatkan kepercayaan, lalu perlahan mulai meminta uang atau informasi pribadi. Jangan mudah terbawa perasaan, ya!

Selalu verifikasi identitas sebelum membalas pesan, segera blokir dan laporkan kontak yang mencurigakan, dan jangan pernah mengirim uang ke orang yang belum pernah kamu temui secara langsung. Hindari juga semua bentuk permintaan tidak pantas, termasuk diminta tampil tanpa busana lewat kamera, karena itu sering dipakai untuk pemerasan.

Tips verifikasi identitas di WhatsApp

  • Periksa kartu konteks (context card) untuk melihat nomor, asal negara, dan bagaimana kontak tersebut bisa menghubungi kamu.
  • Cocokkan informasi dengan akun media sosial atau sumber resmi.
  • Waspadai foto profil yang terlalu sempurna, nomor baru, atau bahasa yang tidak konsisten.

Hindari mengirim uang ke kontak tidak dikenal

  • Abaikan permintaan transfer, donasi, atau “bantuan mendadak”.
  • Jangan pernah membagikan data sensitif seperti nomor rekening, PIN, atau OTP.

Jangan tanggapi permintaan video tidak pantas

  • Segera blokir jika ada yang mendorong kamu untuk melakukan panggilan video intim.
  • Modus ini sering dipakai untuk sextortion (pemerasan melalui rekaman).

Itu dia deretan modus penipuan pesan yang kerap mengincar pengguna WhatsApp dan cara menghindarinya. Pastikan kamu waspada dengan kontak yang gak dikenal ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us

Latest News Jogja

See More

DIduga Lakukan Kejahatan Jalanan, 3 Pelajar SMP di Jogja Ditangkap Warga

17 Nov 2025, 14:20 WIBNews