Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Wisatawan Diminta Tak Bawa Kendaraan Masuk Malioboro

Situasi lalu lintas di salah satu titik Malioboro. (IDN Times/Febriana Sinta)
Intinya sih...
  • Pemerintah DIY meminta wisatawan agar tidak memarkirkan kendaraan di Malioboro selama libur Natal 2024 dan tahun baru 2025.
  • Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan DIY, Sumaryoto, menegaskan bahwa tidak ada tempat parkir di sepanjang Malioboro.
  • Proyeksi pergerakan wisatawan sebanyak 3,3 juta orang selama periode Nataru tahun ini berdasarkan Mobile Positioning Data (MPD) di bulan Desember 2024.

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta wisatawan agar tak memaksakan diri memarkirkan kendaraannya di kawasan Malioboro. Kawasan Malioboro masih jadi primadona wisatawan selama momen libur Natal 2024 dan tahun baru 2025 ini.

Berdasarkan pantauan, kawasan ini mulai dipadati pengunjung, Senin (23/12/2024) siang. Meski belum terlalu padat, tapi kendaraan-kendaraan asal luar daerah mulai banyak terlihat.

1. Sudah tak ada lagi tempat parkir

ilustrasi suasana Malioboro Yogyakarta (unsplash.com/Farhan Abas)

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan DIY, Sumaryoto, sangat menyarankan agar para wisatawan memarkirkan kendaraannya di tempat parkir khusus (TKP) yang tersedia di sekitar Malioboro. Ia punya alasan untuk ini, selain mengantisipasi terjadinya kepadatan lalu lintas di ruas utama Jalan Malioboro.

"Saya pastikan tadi di Malioboro tidak ada tempat parkir di sepanjang Malioboro," kata Sumaryoto di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, DIY, Senin. "Jangan memaksakan diri kendaraannya melintas di Malioboro," sambungnya.

2. Pilih tempat parkir khusus, lebih leluasa di Malioboro

Ilustrasi lalu lintas di Jalan Malioboro. (IDN Times/Febriana Sinta)

Sementara, dengan parkir di TKP, masyarakat bisa lebih leluasa masuk ke kawasan Malioboro tanpa harus terjebak kepadatan atau antrean kendaraan.

Walapun memang mengharuskan wisatawan berjalan kaki sekian ratus meter untuk bisa sampai ke tujuan.

"Silakan cari alternatif parkir, di (TKP) Ketandan itu paling tidak sampai 400 meter sudah sampai malioboro," saran Sumaryoto.

"Silakan dipilih, mau menikmati Malioboro di mobil atau dengan jalan kaki, karena kalau hanya melintas saya pastikan tidak akan bisa menikmati Malioboro," tutupnya.

3. Prediksi 3,3 juta pergerakan wisatawan

Ilustrasi wisatawan di Malioboro. (IDN Times/ Herlambang Jati Kusumo)

Sebelumnya, Pemda DIY telah memprediksi pergerakan wisatawan sebanyak 3,3 juta orang selama periode Nataru tahun ini. Proyeksi pergerakan wisatawan itu didasarkan pada Mobile Positioning Data (MPD) di bulan Desember 2024.

Sekda DIY, Beny Suharsono menuturkan, jajaran Dinas Perhubungan dan kepolisian setempat memproyeksikan pergerakan masuk pendatang ke provinsinya sebesar 9,2 juta orang pada Nataru ini. Dari angka sebanyak itu, dengan MPD maka diperkirakan, pergerakan wisatawan akan menyentuh angka 3.371.901 orang.

"Jumlah pengunjung ke daya tarik wisata di kabupaten/kota di masa libur Nataru diperkirakan akan mencapai 1,5 hingga 1,7 juta orang," kata Beny.

4. Sejuta orang menginap di hotel DIY

Grand Inna Malioboro. (Instagram.com/grandinnamalioboro)

Angka-angka itu, kata Beny, adalah hasil proyeksi dengan beberapa paramater dari jumlah pendatang sebesar 9,2 juta. Seperti waktu tempuh perjalanan pengunjung 60 km/jam pulang balik, tinggal minimal 6 jam di destinasi wisata, serta mengonsumsi produk wisata dan/atau menginap di akomodasi komersial.

Demikian pula untuk jumlah tamu menginap di hotel selama periode Nataru. Dengan parameter tersebut diproyeksikan okupansi perhotelan selama liburan akhir tahun.

"Perkiraan jumlah tamu menginap di hotel bintang dan non bintang pada bulan Desember 2024 diperkirakan mencapai 1.016.440 orang," urai Beny.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tunggul Kumoro Damarjati
EditorTunggul Kumoro Damarjati
Follow Us