Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Warga Trauma Ledakan Minta SPBU Gedongtengen Setop Beroperasi

Warga trauma ledakan minta SPBU Gedongtengen setop beroperasi. (IDN Times/Tunggul)
Intinya sih...
  • Warga memasang spanduk penolakan terhadap operasional SPBU Gedongtengen karena trauma akibat ledakan bulan lalu yang merusak rumah dan fasilitas publik.
  • Seorang warga menyebut insiden ledakan begitu dahsyat hingga membuat kompor di rumahnya terhentak, menimbulkan rasa trauma yang sulit hilang.
  • Insiden ledakan SPBU Gedongtengen menyebabkan 8 orang luka-luka, memerlukan 3 unit armada pemadam kebakaran dan membuat sejumlah fasilitas publik rusak.

Yogyakarta, IDN Times - Insiden ledakan yang terjadi di SPBU 44.552.14 Gedongtengen, Pringgokusuman, Kota Yogyakarta, DIY akhir Mei 2025 lalu diklaim telah membuat warga yang berada di sekitarnya mengalami trauma. Warga pun menolak keberadaan atau operasional SPBU tersebut demi keselamatan mereka.

1. Warga pasang spanduk penolakan

Berdasarkan pantauan, sebuah spanduk terpasang pada tembok sebelah selatan SPBU. Spanduk dipasang mengatasnamakan warga RW 09 Pringgokusuman.

"Kami Warga RW 09 Pringgokusuman MENOLAK TEGAS Beroperasinya SPBU Gedongtengen," tulis spanduk itu.

Ketua RW 9, Heri Santosa menuturkan, pemasangan spanduk didasari rasa trauma warga akan insiden ledakan bulan lalu yang juga memicu kerusakan pada rumah serta fasilitas publik.

"Warga kan trauma dan rumah sekitar juga banyak yang rusak, termasuk SD Gedongtengen, hotel depannya itu juga," kata Heri.

Kata Heri, penolakan operasional SPBU ini juga ditandai dengan bubuhan tanda tangan kurang lebih 40 dari total 100 KK lebih warga RW 9.

2. Trauma masih membekas

Miskiyah, salah seorang warga RW 9, menyebut insiden akhir bulan lalu begitu dahsyat hingga membuat kompor di rumahnya terhentak terkena gelombang ledakan. Miskiyah masih terbayang betapa mengerikan efek ledakan yang ditimbulkan kala itu.

"Kompornya sampai lompat, pas lagi menggoreng, alhamdulillah isinya nggak tumpah. Kalau tumpah bisa kebakaran itu," kenangnya.

Ia dan beberapa warga merasa khawatir insiden tersebut kembali terulang dan rasa trauma itu sulit hilang. Sehingga mereka menolak beroperasinya SPBU itu demi keamanan bersama.

"Karena kita nggak bisa mengawasi kinerja mereka (petugas SPBU). Dari kejadian itu kan berarti ada keteledoran kan," imbuhnya.

3. Insiden ledakan SPBU Gedongtengen

Insiden ledakan SPBU Gedongtengen Selasa (27/5/2025) siang lalu disebut membuat setidaknya 8 orang mengalami luka-luka. Salah seorang dari korban bahkan menderita luka cukup serius sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Dibutuhkan sedikitnya 3 unit armada pemadam kebakaran dan waktu 30 menit untuk menjinakkan api yang sempat berkobar di SPBU Gedongtengen.

Efek ledakan di SPBU Gedongtengen juga membuat sejumlah fasilitas publik rusak atau bangunan. Salah satunya adalah Kantor Urusan Agama (KUA) Gedongtengen yang mengalami keretakan tembok di sejumlah titik selain juga genteng pada bangunan itu. Belum lagi plafon serta beberapa lampu yang juga rusak karenanya.

Lokasi KUA Gedongtengen ini bersebelahan dengan SPBU, sehingga dampak dari ledakan sangat terasa. Beberapa kerusakan seperti kaca jendela pecah juga dialami oleh SD Negeri Gedongtengen, khususnya ruang perpustakaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us