Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sapi kurban (pixabay.com/Mufid Majnun)

Intinya sih...

  • Sapi Madura dan Bali diminati di DIY karena ukuran tulang kecil dan kulit tipis.
  • Lapak khusus menjual sapi jenis ini, namun peminatnya mulai berkurang di Kulon Progo.
  • Pemerintah DIY berharap permintaan terhadap sapi Madura dan Bali tidak mengusik pasar peternak lokal.

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut sapi asal Madura dan Bali banyak diminati masyarakat di wilayahnya untuk keperluan hewan kurban menjelang Idul Adha 2024 ini. Lalu, apa yang membuat sapi jenis ini begitu diminati?

1. Kulitnya tipis, tulangnya kecil

ilustrasi hewan kurban untuk Idul Adha (pixabay.com/Mufidpwt)

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda DIY, Yuna Pancawati, menuturkan sapi dari Madura dan Bali ini disukai salah satunya karena memiliki ukuran tulang yang kecil.

"Kalau dari Madura, dari Bali, hewannya itu kulitnya tipis, tulangnya itu juga kecil, sehingga karkasnya itu lebih banyak dari sapi-sapi yang berada di sini, sehingga itu juga banyak peminatnya," kata Yuna, Rabu (5/6/2024).

2. Banyak dicari di Sleman dan Gunungkidul

ilustrasi sapi (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Yuna tak memiliki data spesifik di kabupaten/kota mana di DIY sapi-sapi Madura dan Bali itu banyak dipasarkan. Akan tetapi, memang ada lapak-lapak yang secara khusus menjual sapi jenis ini, seperti halnya di Kulon Progo, sekalipun di sana untuk tahun ini mulai berkurang peminatnya.

"Tidak terdata persisnya tapi ada tempat-tempat khusus seperti kemarin di Kulon Progo itu sapi-sapi Madura yang dari di Kulon Progo," kata Yuna.

"Kalau di Kulon Progo kemarin memang agak turun, di Sleman Bantul Gunungkidul naik semua, cuma yang di Kulon Progo memang peminatnya agak turun untuk berkurban Idul Adha," sambung Yuna.

3. Tak usik pasar sapi lokal

Salah satu lokasi penampungan hewan kurban di Kalurahan Tirtonirmolo Kapanewon Kasihan Kabupaten Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Dengan mulai menjamurnya permintaan terhadap sapi Bali dan Madura, Yuna berharap kondisi tersebut tak akan sampai mengusik pasar para peternak lokal.

"Kalau itu kan selera dari masing-masing yang akan membeli. Ada yang maunya PO, Simetal, ada yang sapi merah itu, mudah-mudahan tidak terlalu berdampak di perekonomian di peternak," harapnya.

Editorial Team