PPKM Darurat Hari Pertama, Toko dan PKL Malioboro Masih Ada yang Buka

Yang masih ngeyel bisa kena segel

Yogyakarta, IDN Times - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat resmi diterapkan di seluruh Pulau Jawa dan Bali, Sabtu (3/7/2021) ini hingga 17 hari mendatang.

Di Kota Yogyakarta, sejumlah toko penyedia barang non-esensial masih terpantau beroperasi. Meski, dalam butir aturan PPKM darurat hal tersebut tak diperkenankan. Salah satunya terpantau di Kawasan Malioboro.

Baca Juga: Sultan: Seluruh Objek Wisata di DIY Tutup Selama PPKM Darurat

1. PKL Malioboro hingga pedagang pasar

PPKM Darurat Hari Pertama, Toko dan PKL Malioboro Masih Ada yang BukaPintu masuk Malioboro Mall Yogyakarta saat PPKM Darurat. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, hasil sidak Satpol PP dan jajaran Satgas COVID-19 tingkat kelurahan dan kecamatan mendapati sejumlah toko yang masih beroperasi di masa penerapan PPKM darurat ini.

"Di Malioboro, semua PKL sudah menutup usahanya. Tapi ada satu dua yang mencoba buka," katanya, Sabtu (3/7/2021).

Demikian pula di pasar, kata Heroe, masih saja ada pedagang barang non esensial seperti pakaian yang membuka lapaknya. Walaupun ia tak merinci lokasi pasar tersebut.

2. Masih belum paham, jika keterusan tutup paksa

PPKM Darurat Hari Pertama, Toko dan PKL Malioboro Masih Ada yang BukaSituasi Kawasan Malioboro Yogyakarta saat PPKM Darurat. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Heroe menyebut para pedagang ini belum memahami sepenuhnya aturan PPKM darurat. Bahkan, sebagian mencoba berargumen ketika diberi pemahaman.

"Ada beberapa pelaku usaha dan masyarakat yang belum memahami aturan yang harus dikerjakan. Tetapi kemudian mereka menutup juga," ucapnya.

"Harus diinformasikan tentang aturannya dan jika masih tidak taat akan diberi tindakan tegas. Tutup paksa," sambung dia menegaskan.

Patroli atau sidak penertiban macam ini, kata Heroe, masih akan terus diagendakan dengan menyasar mal, supermarket, kafe, resto, PKL, serta pedagang angkringan yang belum patuh akan aturan PPKM darurat.

"Kota Yogyakarta dalam menjalankan PPKM Darurat, hari ini adalah pengkondisian. Tetapi secara umum sudah banyak berjalan dengan baik," tandasnya.

3. Ngeyel bisa kena segel

PPKM Darurat Hari Pertama, Toko dan PKL Malioboro Masih Ada yang BukaSituasi Kawasan Malioboro Yogyakarta saat PPKM Darurat. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Sementara itu, berdasarkan pantauan, sejumlah toko penyedia kebutuhan non esensial di Jalan Malioboro memang masih beroperasi, Sabtu siang. Seperti toko pakaian serta aksesori. Beberapa PKL kuliner masih melayani makan di tempat, walaupun telah diminta untuk melayani pesan antar saja.

Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Agus Winarto, tak menampik akan hal tersebut.

"Ada yang ngeyel. Seperti toko kosmetik itu. Saya datangi langsung saya kasih peringatan. Padahal kemarin sudah dikasih tahu, semalam juga sudah kasih tahu lagi. Sudah berkali-kali, tapi masih buka," katanya saat dihubungi.

Satpol PP akhirnya secara terpaksa melayangkan teguran tertulis kepada pengelola toko tersebut. Tak menutup peluang bagi siapa saja yang terus membandel seperti ini akan dilakukan penyegelan terhadap usahanya.

"Tapi tetap didahului dengan surat peringatan," ucapnya.

Di satu sisi, Agus juga tak membantah soal adanya PKL kuliner yang masih membuka layanan makan di tempat.

"Beberapa PKL yang untuk sarapan pagi juga masih ada yang menyediakan makan di tempat," katanya.

"Mungkin kalau sekarang pada belum mengerti, tapi nggak tahu kalau ada yang sengaja. Tapi semoga saja benar belum mengerti," lanjut dia.

Akan tetapi, pihaknya tak segan bertindak tegas jika sampai menemukan tempat makan yang nekat dan tetap ngeyel membuka layanan makan di lokasi.

"Ya kita bubarkan, tidak kita tutup. Cuma fasilitas makan di tempatnya yang kita beresi. Harus take away," pungkasnya.

Baca Juga: Terus Pecahkan Rekor, Kasus Positif COVID-19 di DIY Tambah 1.300 Orang

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya