Pasca Keributan, Nasib Warung Mie Gacoan Berada di Tangan Muspika
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Sebuah rumah makan waralaba, Mie Gacoan yang terletak di Gondokusuman, Kota Yogyakarta, digeruduk ratusan driver ojek online (ojol), Sabtu (13/11/2021) petang. Peristiwa ini sempat ramai dan viral di media sosial.
"Ya sekitar 500an orang, mereka solidaritas ojol," kata Kapolsek Gondokusuman Kompol Surahman membenarkan adanya peristiwa tersebut saat dihubungi, Minggu (14/11/2021).
1. Muspika akan berdiskusi tentang warung Mie Gacoan
Surahman mengatakan, meski permasalahan diakhiri dengan damai, warung mie tetap dipasang garis polisi. Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) akan berdiskusi mengenai nasib warung.
"Garis polisi karena untuk pengamanan status quo. Nanti kita tindaklanjuti dengan Muspika mencari win-win solution kaitannya dengan ke depan seperti apa," tandasnya.
Baca Juga: Warung Mi Gacoan Dipasang Garis Polisi, Keributan Berakhir Damai
2. Masalah pesanan terlambat
Surahman membeberkan kronologi awal kedatangan massa dipicu perselisihan antara beberapa pegawai rumah makan dan seorang pengemudi ojek online yang kebetulan menerima pesanan untuk membeli makan di tempat tersebut.
"Itu Sabtu sekitar jam 2 siang. Jadi, ada masalah keterlambatan pada pesanan ojol. Karena juga dari operator menyampaikan ada trouble," imbuh Surahman.
Pihak rumah makan, kata Kapolsek, tetap mencoba melayani meski sang ojol disebut terlanjur dongkol lantaran pesanannya tak kunjung dia terima.
"Mungkin ojolnya kesal karena terlalu lama lalu nendang kursi plastik gitu dan ada kata-kata yang memancing argumen," imbuhnya.
3. Digeruduk hingga dini hari
Surahman menilai permasalahan antar kedua belah pihak ini sebenarnya sepele. Namun kabar tentang permasalahan ini kadung menyebar dan mengundang ratusan ojol lain mendatangi tempat makan mi pedas tersebut.
Beruntung, persoalan ini tak sampai memicu terjadinya penganiayaan fisik dan bisa dirampungkan lewat jalur damai.
"Ya dari (Sabtu) malam sampai Minggu pagi mediasi baru selesai," ucapnya.
"Kedua pihak sepakat, walau ada barang yang rusak, dari manajemen sudah terima keadaan itu sebagai bentuk kesalahan dalam pelayanan. Ada permohonan maaf juga dari manajer," sambung Surahman.