UGM Pertanyakan Izin Syuting Film Surat dari Kematian

Sleman, IDN Times - Film Surat dari Kematian direncanakan akan tayang di Bioskop mulai Kamis (9/1). Berkenaan dengan film tersebut, Kepala Humas dan Protokol Universitas Gadjah Mada (UGM), Iva Ariani turut mempertanyakan izin dari film tersebut. Sampai dengan saat ini, Iva mengaku UGM belum pernah mengeluarkan izin sama sekali.
Baca Juga: Gala Premiere NKCTHI di Jogja, Ada Rio Dewanto Hingga Sheila Dara
1. Film mengambil sejumlah adegan di UGM
Menurut Iva, film Surat dari Kematian telah mengambil beberapa gambar di seputaran UGM. Seperti di depan Gedung Pusat UGM, di lorong Gedung Pusat UGM, lembaga UGM, gedung UGM Book Store dan sebagainya. Hal tersebut membuat pihaknya mempertanyakan izin dari film tersebut.
"Kita baru telusuri dan kaji. Kita belum pernah mengeluarkan surat izin untuk pengambilan gambar atau syuting film di lingkungan UGM. Kita baru diskusi, biasanya dari rumah produksi mengajukan surat kemudian kita minta disertai skripnya, yang akan disampaikan di UGM kata-katanya apa saja, bahasanya apa saja, jalan ceritanya seperti apa. Kalau film menginspirasi dan bermanfaat kepada masyarakat ya pasti diizinkan," katanya pada Kamis (9/1).
2. Film itu tidak ada hubungannya dengan UGM
Iva mengklaim jika film Surat dari Kematian tidak ada hubungannya sama sekali dengan UGM. Jika boleh memberi saran, Iva mengatakan akan lebih baik jika membuat film-film yang mengedukasi masyarakat.
"Satu hal yang ingin saya sampaikan, film ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan UGM karena film itu fiksi. Ada baiknya saya menghimbau pada teman-teman para sineas muda ayo bikin film yang menginspirasi dari kampus agar adik-adik di luar sana semangat dan punya cita-cita ke perguruan tinggi dengan baik," ungkapnya.
3. Sebelumnya sudah ada beberapa film yang ambil scene di UGM
Menurut Iva, untuk mendapatkan izin dari UGM, biasanya dari rumah produksi mengajukan surat, skrip dialog maupun jalan cerita. Setelah dikaji oleh UGM dan disetujui, proses syuting baru bisa dilakukan.
"Untuk proses perizinan ada surat yang masuk ke kami, lalu kemudian kalau untuk film kita juga minta skrip dialognya yang akan diucapkan di kampus apa saja, jalan ceritanya, filmnya apa saja, " jelasnya.
Iva mengatakan, sebelumnya sudah ada beberapa film yang mengambil scene film di UGM, seperti Rudi Habibie, Ibu, Cintaku di Kampus Biru dan sebagainya.
Baca Juga: Mekanisme Rumit, UGM Belum Sahkan Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual