Sleman 'Kebakaran', 16 Kapanewon Zona Merah COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Sebanyak 16 dari 17 kapanewon di Kabupaten Sleman dinyatakan sebagai zona merah COVID-19.
Ke-16 kapanewon tersebut meliputi Kapanewon Cangkringan, Turi, Pakem, Ngaglik, Ngemplak, Sleman, Kalasan, Depok, Prambanan, Berbah, Mlati, Godean, Gamping, Seyegan, Moyudan, Minggir. Sementara itu, satu kapanewon tersisa, yakni Kapanewon Tempel dinyatakan sebagai zona oranye COVID-19.
Baca Juga: Bupati Sleman Instruksikan Kalurahan Aktifkan Shelter COVID-19
1. Minggu keempat pascalebaran, kasus COVID-19 Sleman meningkat signifikan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengungkapkan, sebenarnya pihaknya sudah memprediksi adanya peningkatan kasus COVID-19 pascalibur lebaran. Kemudian, peningkatan tersebut mulai terlihat signifikan pada minggu keempat pascalebaran.
"Tambahan kasus positif di Sleman memang tinggi. Seminggu terakhir saja di atas 700, kemarin ditambah klaster baru mungkin di atas 1.000," ungkapnya pada Senin (14/6/2021).
2. Ada lima klaster aktif di Sleman
Joko menyebutkan, hingga saat ini kurang lebih ada lima klaster penularan aktif di Kabupaten Sleman. Klaster tersebut meliputi Ngrangsan, Plosokuning, Plumbon, Nglempong, Caturharjo.
"Papringan yang masih satu dua nambah, sudah kita anggap selesai," katanya.
3. Belum ditemukan mutasi varian luar negeri
Menurut Joko, dari pemeriksaan yang dilakukan, hingga saat ini belum ditemukan mutasi varian baru luar negeri di Kabupaten Sleman. Di mana untuk penularan maupun kasus meninggal tidak terlalu cepat.
"Sementara belum, kebetulan penularan tidak terlalu cepat dan tidak ada yang meninggal. (Genom) Itu negatif semua," paparnya.
Baca Juga: 3 Karyawan Positif COVID-19, Supermarket di Sleman Diminta Tutup