Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Intinya sih...

  • Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mendaftar keikutsertaan Pilkada 2024 melalui Partai NasDem.
  • Mantan Sekda Sleman, Harda Kiswaya juga mendaftar sebagai calon bupati, disertai nama Lurah Condongcatur dan Anggota DPRD DIY dari Partai Golkar.
  • Partai NasDem membuka peluang koalisi dengan parpol lain untuk mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati di Sleman.

Sleman, IDN Times - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo disebut sudah mendaftar keikutsertaan Pilkada 2024 Sleman melalui Partai NasDem. NasDem ini menjadi jalur penjaringan kedua buat Kustini setelah sebelumnya ia disebut sudah mendaftar via Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

1. Kustini dan Harda daftar posisi calon bupati

Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Ketua DPD NasDem Sleman, Surana menyebut selain petahana bupati, ada nama Mantan Sekda Sleman, Harda Kiswaya yang turut meramaikan bursa kandidat bakal calon bupati.

"Yang daftar itu pertama Pak Harda Kiswaya, kedua Bu Kustini Sri Purnomo, ketiga saya sendiri diajukan partai," kata Surana saat dihubungi, Selasa (14/5/2024).

Sementara pada posisi bakal calon wakil bupati, tiga nama yang bersaing mendapatkan dukungan Partai Nasdem di Pilkada mendatang meliputi Lurah Condongcatur, Reno Sangaji, Anggota DPRD DIY dari Partai Golkar, Nurcholis dan seorang kandidat lain atas nama Khairil.

2. Penjaringan sudah ditutup, lalu setelahnya apa?

Partai NasDem. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Penjaringan oleh NasDem ini sendiri berdurasi cukup singkat. Dibuka pada 1 Mei 2024 dan ditutup 7 Mei kemarin. Setelah ini, berkas-berkas pendaftar akan diajukan untuk digelar pleno di tingkat DPW sebelum dikirim ke DPP.

"Pada jeda ini kita komunikasikan dengan para bacalon nanti kita sampaikan perkembangan-perkembangannya kepada mereka. Kalau sudah nanti turun rekomendasinya. Komitmen membesarkan partai bagaimana, komitmen untuk memajukan Sleman bagaimana. (Fit and proper tes) nanti ada, tapi kan harus diverifikasi dulu secara komplit administratifnya," paparnya.

Kata Surana, DPP NasDem nanti akan menentukan langkah berikutnya berdasarkan hasil survei elektabilitas masing-masing kandidat.

3. Tak cukup kursi, buka pintu koalisi

Ilustrasi pemilu. (IDN Times/Mhd Saifullah)

Lebih lanjut, Surana mengatakan jika partainya membuka peluang koalisi dengan parpol lain, mengingat NasDem cuma punya tiga kursi di Sleman alias masih perlu tujuh lagi untuk mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati sendiri.

Sejauh ini, komunikasi intens telah tersambung antara NasDem, PKS, dan PKB. Di mana ketiganya memang berkoalisi ketika Pilpres 2024 lalu.

"Tidak bisa maju sendiri karena cuma tiga, kalau sama PKB pas itu 10, ditambah PKS pas lagi jadi 16," bebernya.

Pintu koalisi, kata Surana, juga masih terbuka lebar bagi parpol-parpol lain seperti Golkar dan Gerindra. Misinya adalah membangun kekuatan untuk sebisa mungkin mengusung putra daerah.

"Kita sudah komunikasi juga kok dengan Partai Gerindra, PKS, Golkar beberapa waktu lalu sudah ketemu, ketua-ketua, sama ketua fraksi, untuk koalisi itu sudah komunikasi lah. Intinya yuk kita usung bareng-bareng supaya Sleman maju, supaya Sleman punya bupati putra daerah atau bagaimana itu ada usulan-usulan masukan begitu juga," pungkasnya.

Editorial Team