Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sebanyak 50 Warga Bantul Terserang Penyakit Chikungunya

Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopticus pembawa virus dengue. pixabay.com/Pexels

Bantul, IDN Times - Sebanyak 50 warga Padukuhan Brajan, Kalurahan Wonokromo, Kapanewon Pleret, Bantul dalam dua bulan terakhir terserang Chikungunya.  Bahkan sejumlah warga hingga saat ini masih merasa kesakitan dan tak bisa berjalan.

Dukuh Brajan, Fuad Hasim mengatakan sejak muncul Chikungunya hingga saat ini terdapat sebanyak 50 warga yang terserang.  "Jadi warga yang terkena Chikungunya bergantian sehingga jumlah totalnya cukup banyak," ujarnya, Jumat (16/4/2021).

 

 

 

1. Tanda-tanda terserang Chikungunya

google

Salah satu warga Brajan yang terkena penyakit ini, Atun Lestari mengatakan sejak sakit dirinya tidak mampu berjalan. Di bagian persendian terasa sangat sakit dan bagian kaki bengkak. 

"Selama lima hari badan terasa gregesi (tidak enak badan). Panas muncul bintik merah, rasanya sakit sekali," ujarnya. 

2. Warga mulai melakukan PSN secara mandiri

Pengasapan serangga dilakukan untuk membasmi larva nyamuk Aedes Aegypti sumber wabah demam berdarah. (Dokumen)

Meminimalkan penyakit ini, secara mandiri warga melakukan tindakan pencegahan, salah satunya dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). 

"Kemarin cukup dengan PSN. Alhamdulillah sudah menurun," ujar Lurah Wonokromo, Machrus Hanafi.

Saat ini, kata Machrus pemerintah Kalurahan Wonokromo bersama  Puskesmas Pleret tengah memaksimalkan gerakan PSN sebagai bentuk antisipasi penyebaran penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti. 

"Saat ini beberapa warga di Brajan masih menderita demam dan pegal. Akibatnya  penderita mengalami kesulitan untuk berjalan," ujarnya.

3. Puskesmes Pleret catat ada 19 warga yang terkena chikungunya

Petugas kesehatan mendata warga yang terserang chikungunya. Bramanta Pamungkas

Kepala Puskesmas Pleret, Erni Rochmawati mengatakan hingga Kamis (15/4/2021) data laporan dari Dukuh Brajan sebanyak 19 orang diduga terkena Chikungunya. 

"Hasil pemeriksaan akan kita kirim ke Dinkes Bantul dan akan ditindaklanjuti dengan penyemprotan," ujarnya.

Erni menduga kondisi lingkungan di Brajan yang masih banyak kebun berpotensi sebagai tempat hidup nyamuk Aedes Aegypti. Selain Brajan kata Erni, Padukuhan Gunungan, Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret juga ditemukan dua warga terkena penyakit serupa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us