Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sampah Meningkat saat Libur Lebaran, Pemkot Jogja: Sudah Dibersihkan

Ilustrasi sampah. (IDN Times/Yuko Utami)
Intinya sih...
  • Volume sampah di Kota Yogyakarta naik 20 persen selama libur Lebaran 2025, mencapai 280 ton per hari.
  • Sebagian besar Tempat Penampungan Sementara (TPS) sudah kosong, dengan target penutupan permanen hingga akhir April. Pengelolaan sampah akan berbasis depo.
  • Pemkot Yogyakarta fokus pada pembuangan sampah liar, menambah posko darurat sampah menjadi 27 unit, dan mengupayakan pengosongan 31 TPS di wilayahnya.

Yogyakarta, IDN Times - Volume sampah harian di Kota Yogyakarta saat libur Lebaran 2025 naik hingga 20 persen dibanding hari biasa.

Volume sampah harian di Kota Yogyakarta sebanyak 280 ton, dengan peningkatan ini, diperkirakan volume sampah harian selama libur Lebaran berkisar 330 ton.

 

 

1. Pastikan tempat penampungan sementara sampah sudah kosong

ilustrasi sampah (pexels.com/Juan Pablo Serrano)

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono memastikan per tanggal 7 April 2025, sebagian besar Tempat Penampungan Sementara (TPS) sudah dalam kondisi kosong.

"TPS Sagan, Pasar Sore, Depokan Kotagede sudah dibongkar. Kami menargetkan seluruh TPS akan ditutup secara permanen hingga akhir April ini. Ke depan, pengelolaan sampah akan sepenuhnya berbasis depo," imbuh Agus.

Langkah ini menurut Agus, komitmen Pemkot Yogyakarta demi mewujudkan kota yang lebih bersih, sehat, dan tertata, sejalan dengan penguatan tata kelola sampah dari hulu ke hilir.

2. Tambah posko darurat cegah pembuangan sampah liar

Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, (Dokumentasi Humas Pemkot Yogyakarta)

Selain peningkatan volume sampah, Pemkot Yogyakarta menaruh perhatian pada praktik pembuangan sampah liar. Berdasarkan data Pemkot Yogyakarta, dari 45 kelurahan di Kota Yogyakarta, 27 di antaranya masih ditemukan praktik pembuangan sampah liar. Sementara 18 kelurahan sisanya dinyatakan bersih.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat menambahkan, hingga hari ini jumlah posko darurat sampah telah bertambah menjadi 27 unit. 

Octo berujar, penambahan untuk mengantisipasi banyaknya warga yang membuang sampah dengan kucing-kucingan di titik rawan pembuangan.

"Untuk saat ini kami masih melakukan sosialisasi, namun dalam waktu dekat kami akan mempertegas pelarangan pembuangan sampah sembarangan dengan memaksimalkan fungsi posko darurat," imbuh Octo.

3. Pemkot all out bebaskan Yogyakarta dari masalah sampah

Walikota Yogyakarta Hasto Wardoyo.(IDN Times/Daruwaskita)

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengatakan, pemkot mengupayakan pengosongan 31 TPS di wilayahnya. Saat ini, 15 TPS di antaranya sudah bersih dari tumpukan sampah.

Targetnya, 45 depo dan TPS sudah benar-benar bebas dari tumpukan sampah pekan depan. Untuk minggu ini, saya berikan kesempatan untuk membersihkan depo kecil. Paling lambat tanggal 11 April 2025, seluruh depo dan TPS harus sudah bersih," kata Hasto.

Sementara itu, mulai pekan depan Pemkot Yogyakarta fokus mengelola sampah secara real time. Langkah ini sekaligus menjadi tolak ukur kemampuan pemerintah dalam menangani sampah secara berkelanjutan.

Pemkot telah melakukan berbagai persiapan, dimulai dengan pengecekan incinerator pada Intermediate Treatment Facility (ITF) Bawuran di Pleret, Kabupaten Bantul, DIY.

"Setiap incinerator kita cek kesiapannya, dengan kapasitas 235 ton. Sisa sampah akan kita bawa ke Bawuran. Saya optimis pengelolaan sampah bisa ditangani dengan baik," ungkapnya.

Langkah lain pemkot, yakni menggandeng para penggerobak dan mengajak warga untuk membangkitkan kesadaran perubahan perilaku untuk menjaga kebersihan lingkungan.

"Tercatat ada 1.130 transporter berbasis wilayah kelurahan yang melayani 50.225 Kartu Keluarga di seluruh Kota Yogyakarta," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us