RT/RW di Yogyakarta Akan Sisir Warga yang Belum Vaksinasi
Yogyakarta, IDN Times - Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, meminta pengurus RT/RW di wilayah tersebut untuk menyisir warganya yang belum menerima vaksinasi COVID-19.
"Data yang sudah diperoleh kemudian diunggah ke sistem yang sudah disiapkan. Harapannya penyisiran dan pendataan di wilayah bisa segera diselesaikan," kata Heroe di Yogyakarta pada Jumat (3/9/2021) dilansir ANTARA.
1. Akan divaksinasi setelah pelajar selesai

Heroe melanjutkan, warga yang terdata dalam penyisiran RT/RW tersebut akan divaksinasi setelah pihaknya merampungkan vaksinasi bagi pelajar.
"Vaksinasi untuk pelajar ditargetkan selesai pada akhir pekan ini. Setelahnya, akan dilanjutkan vaksinasi bagi warga yang belum vaksin," tuturnya.
2. Warga Kota Yogyakarta yang terdata sudah vaksinasi baru 45 persen
Capaian vaksinasi yang dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta sudah mencapai 153 persen dari jumlah penduduk di wilayah ini. Namun, banyak di antaranya yang bukan warga ber-KTP Kota Yogyakarta.
Heroe mengungkapkan, untuk warga Kota Yogyakarta sendiri yang terdata sudah menerima vaksinasi baru sekitar 45 persen atau 38 persen dari total penduduk yang memenuhi syarat vaksinasi. Namun, dimungkinkan warganya yang belum terdata untuk vaksinasi di wilayahnya sudah mengikuti program vaksinasi lain yang sudah banyak digelar.
"Atau, bisa saja warga dengan KTP Kota Yogyakarta tersebut tidak berdomisili di Kota Yogyakarta, sehingga sudah mengakses vaksinasi di daerah lain," katanya.
3. Target 75 persen warga sudah vaksinasi pada September
Heroe menambahkan, pihaknya melakukan percepatan vaksinasi dengan target 70-75 persen warga sudah divaksinasi per September 2021. Sementara, vaksinasi bagi warga secara keseluruhan ditargetkan selesai pada Oktober.
Ia juga berharap percepatan vaksinasi bisa menjadi bagian dari penanganan COVID-19 di Kota Yogyakarta yang terus menunjukkan penurunan dalam beberapa waktu terakhir.
"Temuan kasus harian dalam beberapa hari terakhir sudah di bawah 50 kasus per hari, sekitar 30-40 kasus. Mudah-mudahan bisa semakin turun," pungkasnya.