Plt. Direktur RSPS, Agus Budi Raharja.(doc.RSPS Bantul)
Sementara Plt Direktur RSPS, Agus Budi Raharja, mengatakan pembangunan gedung PONEK menelan anggaran tak kurang dari Rp6 miliar. Pembangunannya dimulai sejak tahun 2021 yang lalu dan baru dioperasionalkan mulai hari ini.
"Dengan inovasi gedung PONEK ini diharapkan bisa mengurangi antrean, ibu hamil yang akan melahirkan mengalami kegawatdaruratan segera bisa ditangani," ujarnya.
Keberadaan gedung PONEK sendiri juga diharapkan dapat menurunkan AKI dan AKB di Bantul yang hingga tahun 2021 terbilang masih tinggi. Agus menyebut angka kematian ibu hamil mulai tahun 2018 hingga tahun 2021 naik cukup signifikan.
Pada tahun 2018 AKI mencapai 14 kasus, tahun 2019 sebanyak 13 kasus. Di tahun 2020 AKI kembali naik menjadi 21 kasus dan tahun 2021 melonjak drastis menjadi 43 kasus.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Bantul ini, AKI tertinggi justru terjadi di periode pascamelahirkan. Hal tersebut terjadi karena keterlambatan penanganan, akses dan pelayanan kesehatan terkait dengan kejadian kegawatdaruratan ibu dan bayi.
"Kematian ibu hamil tertinggi justru terjadi di periode ibu nifas atau pasca persalinan," terangnya.