Pola Penularan COVID di DIY Berubah, Tenaga Medis Kewalahan

Kota Yogyakarta, IDN Times - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaku penularan COVID-19 telah mengalami perubahan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setyaningastutie, menyatakan pola penularan COVID-19 meluas dari perorangan ke penularan komunitas.
1. Tenaga medis kewalahan melakukan tracing

Menurut Pembajun, pelacakan kontak erat COVID-19 di DIY tidak mudah dilakukan. Pasalnya, satu orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 bisa memiliki 10 sampai 15 kontak erat.
Meski demikian, strategi penelusuran kontak erat, dipastikan Pembajun tidak dilakukan berdasarkan asumsi, namun tetap dengan mencatat jejak perjalanan seseorang yang terkonfirmasi, bahkan orang-orang terdekat juga harus dilakukan tracing.
"Sebenarnya bukan sulit dilacak tetapi karena banyak yang harus di-tracing sehingga kami kewalahan," ujar Pembajun.
1. Penularan terjadi saat kumpul dan makan bersama

Menurut Pembajun, penularan bisa terjadi di level komunitas seperti hasil penelitian yang menyebutkan penyebaran virus SARS-CoV-2 tidak hanya melalui droplet (cipratan) tetapi bisa melalui partikel halus yang terbawa angin.
Pembajun mengatakan penularan disebut meluas melalui komunitas atau populasi karena sudah terjadi di tempat-tempat kerumunan yang minim penerapan jaga jarak fisik.
"Misalnya saat makan-makan, minimal tidak usah ngobrol. Saat makan, makan saja. Nanti kalau selesai baru ngobrol pakai masker. Ini yang kadang lupa," ujar Pembajun seperti dilansir dari ANTARA pada Selasa (29/9/2020).
3. Penularan dari populasi muncul karena mengabaikan protokol penanggulangan COVID

Pembajun menegaskan penularan dengan pola itu bisa muncul dari kerumunan yang tidak menerapkan jaga jarak fisik ditambah mengabaikan pemakaian masker secara benar.
"Dulu memang sedikit (kontak tracing) tetapi karena sekarang (penularan) sudah populasi, sudah komunitas jadi memang sulit, tetapi teman-teman tenaga kesehatan ini luar biasa," terang Pembajun.