Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Petani di Sleman Diajak Jaga Eksistensi Kopi Merapi

Dialog Wabup Sleman bersama petani kopi, di wilayah Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Senin (21/4/2025). (Dok. Istimewa)
Dialog Wabup Sleman bersama petani kopi, di wilayah Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Senin (21/4/2025). (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, dialog dengan petani kopi di lereng Merapi, membahas potensi kopi sebagai komoditas unggulan di Kabupaten Sleman.
  • Kopi robusta tumbuh di tanah vulkanik lereng Merapi resmi mendapat pengakuan dari Kementerian Hukum RI sebagai Indikasi Geografis (IG) Kopi Robusta Merapi Sleman.
  • Maraknya kedai kopi di Yogyakarta membuka peluang pemasaran produk lokal, Danang mendorong petani untuk terus mengembangkan dan merawat kopi.

Sleman, IDN Times - Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, berdialog dengan petani kopi di lereng Merapi, tepatnya di Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, pada Senin (21/4/2025). Dalam kesempatan itu, ia menyoroti potensi kopi sebagai salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Sleman.

Selama ini, Pemerintah Kabupaten Sleman juga terus mendorong pengembangan sektor pertanian, termasuk di dalamnya budidaya dan produksi kopi, melalui berbagai program yang dijalankan.

1. Kopi menjadi produk perkebunan yang diperhatikan pemerintah

Dialog Wabup Sleman bersama petani kopi, di wilayah Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Senin (21/4/2025). (Dok. Istimewa)
Dialog Wabup Sleman bersama petani kopi, di wilayah Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Senin (21/4/2025). (Dok. Istimewa)

Dalam dialog tersebut, Danang menyampaikan bahwa kopi merupakan salah satu produk perkebunan yang mendapat perhatian dari Pemkab Sleman maupun Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Ia juga menyoroti kopi robusta yang tumbuh di tanah vulkanik lereng Merapi. Danang menyebut, kopi tersebut kini telah resmi mendapat pengakuan dari Kementerian Hukum RI sebagai Indikasi Geografis (IG) Kopi Robusta Merapi Sleman.

2. Tren coffe shop pacu penjualan kopi

Dialog Wabup Sleman bersama petani kopi, di wilayah Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Senin (21/4/2025). (Dok. Istimewa)
Dialog Wabup Sleman bersama petani kopi, di wilayah Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Senin (21/4/2025). (Dok. Istimewa)

Danang menekankan pentingnya peningkatan produktivitas Kopi Merapi, yang saat ini sudah cukup dikenal dari segi rasa maupun kualitas. Menurutnya, maraknya kedai kopi di Yogyakarta juga membuka peluang lebih luas bagi pemasaran produk lokal.

“Dengan menjamurnya trend coffeshop di Jogja, tentu kebutuhan kopi di Jogja semakin meningkat. Kondisi ini menjadi peluang eksistensi kopi merapi untuk dapat memenuhi kebutuhan kopi di DIY,” katanya.

3. Fokus kembangkan kopi merapi

Ilustrasi bubuk kopi (IDN Times/Umi Kalsum)
Ilustrasi bubuk kopi (IDN Times/Umi Kalsum)

Untuk mendukung keberlanjutan Kopi Merapi, Danang berharap para petani di lereng Merapi terus berkomitmen dalam mengembangkan komoditas ini. Ia juga mendorong para petani agar tidak ragu menyampaikan kendala yang dihadapi kepada pemerintah, agar bisa dicarikan solusi yang tepat.

“Mudah-mudahan para petani kopi semakin semangat menanam dan merawat (kopi) sehingga produk dari kopi merapi ini bisa kita kembangkan dan kita pasarkan lebih luas lagi ke luar daerah,” ujar Danang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Herlambang Jati Kusumo
EditorHerlambang Jati Kusumo
Follow Us