Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi warga membeli minyak goreng kemasan saat operasi pasar murah (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Sleman, IDN Times - Kelangkaan minyak goreng masih terus terjadi di berbagai daerah. Tak hanya menimbulkan kepanikan, hal ini juga menyebabkan kenaikan harga minyak goreng. Peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pustek) UGM, Hempri Suyatna, menyarankan pemerintah untuk segera mengambil sejumlah kebijakan agar masalah ini tak berlarut. 

1. Kelangkaan sudah terlihat sejak November 2021

Minyak goreng satu harga, Superindo Daan Mogot pada Kamis (19/1/2022). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Hempri menjelaskan, persoalan kelangkaan minyak goreng disebabkan banyak faktor. Mulai dari meningkatnya harga CPO, gangguan distribusi, hingga aksi penimbunan minyak goreng.

“Saya kira faktor pemicunya sudah muncul sejak tahun lalu, di bulan November 2021 dengan kenaikan harga CPO (Crude Palm Oil) di pasar internasional. Harga CPO inilah yang kemudian memicu banyak pedagang minyak goreng menjual produknya ke luar negeri daripada ke dalam negeri,” ungkapnya.

Menurut Hempri, kelangkaan diperparah dengan aksi pedagang yang bermain dan mencari keuntungan di balik kelangkaan minyak goreng ini, sehingga proses distribusi tidak berjalan dengan lancar.

“Banyak kasus sering kita temukan, terjadi banyak penimbunan minyak goreng sehingga mengakibatkan proses distribusi menjadi tidak lancar,” paparnya.

2. Pemerintah diminta gencar melakukan operasi pasar

Editorial Team

Tonton lebih seru di