Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pedagang Alun-Alun Lor Mengeluh Lampu Dimatikan, Suasana Menakutkan

Instagram.com/kratonjogja

Kota Yogyakarta, IDN Times - Sebanyak 11 pedagang yang biasa membuka lapak angkringan hingga pasar klitikan mengadukan nasib mereka kepada anggota DPRD DIY. 

Salah seorang penjual angkringan di Alun-alun Lor Keraton Yogyakarta, Rahma beserta teman-temannya berkeluh kesah dengan situasi di sekitar tempat mereka berjualan terasa menceka menakutkan lantaran lampu yang penerangan dimatikan selama masa PPKM Darurat hingga saat ini.  

1. Tak ada yang datang jajan di angkringan

Audiensi pedagang Alun - Alun Utara Kota Yogyakarta di DPRD DIY/ Dokumentasi Humas DPRD DIY

Rahma mengeluhkan selain pemadaman lampu penerangan, jalan menuju tempatnya usaha ditutup. Penjual angkringan ini merasakan saat berjualan dari sore hari hingga pukul 20.00 WIIB, tak ada orang yang datang membeli dagangannya. 

"Tak ada satu pun yang datang membeli. Kendalanya lampu-lampu penerangan dimatikan. Menakutkanlah, jadi orang-orang ngangkring gak mau. Jadi selama ini kita jualan pun gak ada hasil," tutur Rahma, Rabu (4/8/2021). 

2. Minta akses jalan dan lampu penerangan

ilustrasi angkringan (IDN Times/Nindias Khalika)

Tidak berjualan selama tiga minggu di masa PPKM Darurat, utang Rahma bertambah banyak. Sedangkan jumlah anggota keluarga yang banyak menjadi beban pikirannya. 

"Saya rasa tidak perlu dijabarkan kesulitan saya. Bagaimana pedagang angkringan ngragati cah kuliah, SMA, SMP dan SD dan TK. Seperti apa sulitnya?."

Kepada anggota dewan, ia meminta tolong agar sekat jalan dibuka dan lampu penerangan dinyalakan kembali.

"Ya walaupun sampai jam 8 malam, kalau jalan dibuka dan lampu dinyalakan pasti akan berbeda. Pasti ada yang jajan," ujar Rahma.  

3. Tak ada pemasukan pedagang menggelandang

instagram.com/albertus_anang

Hal yang sama disampaikan pedagang Pasar Klitikan Pakuncen, Alia Rahma Isnandi. Pasar klitikan yang tutup selama tiga minggu berdampak kepada nasib para pedagang. Pedagang yang rentan miskin ini, disebut Alia Rahman tak lagi mempunyai uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Saking gak punya apa-apa, ada pedagang yang menitipkan anak dan istrinya ke orang tua, tapi dia (pedagang) memilih menggelandang," papar Alia.  

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us