Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mesin batik tulis otomatis besutan UGM. IDN Times/Siti Umaiyah

Sleman, IDN Times - Ratu Belanda Maxima Zorregueta Cerruti, terkesima dengan mesin batik tulis otomatis besutan Universitas Gadjah Mada (UGM). Hal itu disampaikan saat mengunjungi pameran inovasi civitas akademika UGM di Balairung, UGM pada Rabu (11/3).

Panut Mulyono, Rektor UGM mengungkapkan, Ratu Belanda tertarik dengan mesin pembuat batik tulis otomatis lantaran mampu membuat motif-motif batik yang rumit serta bentuknya konsisten.

1. Membubuhkan tanda tangan pada kain

Raja dan Ratu Belanda saat kunjungan ke UGM. Dok: Humas UGM

Panut mengungkapkan, saat mengunjungi stan mesin batik otomatis, Ratu Belanda sempat memperhatikan dengan saksama kerja dari mesin batik tulis otomatis tersebut. Tidak hanya itu, Ratu juga sempat membubuhkan tanda tangan pada kain yang sudah disiapkan.

"Beliau mengatakan UGM bagus dan sangat maju. Raja dan Ratu Belanda diminta membubuhkan tanda tangannya pada kain batik yang sudah disediakan. Ratu Belanda juga tertarik dengan mesin pembuat batik otomatis," katanya

2. Mesin batik tulis otomatis digunakan mempermudah pembuatan motif yang rumit

Mesin batik tulis otomatis besutan UGM. IDN Times/Siti Umaiyah

Panut menjelaskan, mesin batik tulis otomatis yang diberi nama bumito ini sangat mempermudah pengrajin batik mengerjakan motif-motif yang rumit. Dalam pembuatannya sendiri, mesin ini cenderung lebih cepat dibandingkan dengan cara kerja pembatikan manual.

"Dalam sebuah batik utuh, pada bagian yg rumit dikerjakan mesin. Sisanya dibatik oleh manusia. Itu win-win solution," paparnya.

3. Diharapkan memperkuat kolaborasi

Raja dan Ratu Belanda saat kunjungan ke UGM. Dok: Humas UGM

Panut mengatakan, dengan hadirnya Raja dan Ratu Belanda ke UGM, diharapkan kerja sama antar Belanda dengan UGM semakin lebih erat. Tidak hanya itu, Panut mengharapkan Indonesia dan Belanda bisa memperbanyak kolaborasi untuk meningkatkan keilmuan

"Harapannya memperkuat kolaborasi, riset, dan memperbanyak kunjungan antar ilmuwan UGM dan ilmuwan dari Belanda," terangnya.

Editorial Team