Kronologi Nenek Kena Gendam di RSUD Bantul hingga Perhiasan Hilang

Bantul, IDN Times - Seorang nenek bernama Parinem (76) warga Kalurahan Triharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul menjadi korban penipuan (gendam). Kasus itu terjadi saat Parinem menunggu temannya yang sedang berobat di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada Senin (24/6/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
Parinem mengaku mengalami kerugian satu gelang emas seberat 11 gram, dan cincin wajikan seberat tiga gram. Kasus tersebut kemudian viral setelah diunggah di media sosial X oleh akun @merapi_uncover
1. Korban ditemui seseorang yang mengaku Camat Bantul

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan kronologi kasus berawal saat mengantarkan temannya untuk periksa di poliklinik mata RSUD Panembahan Senopati pada Senin (24/6/2024) sekira pukul 10.00 WIB.
Pada saat antre korban didatangi pelaku dan diajak mengobrol. Pelaku mengaku sebagai Camat Bantul, dengan dalih korban masuk kategori lansia, dan dijanjikan memberikan bantuan berupa beras 10 kilogram, kompor gas dua tungku dan uang Rp1 juta.
"Kemudian korban diajak keluar dengan cara dituntun dan digandeng menuju pintu keluar RSUD Panembahan Senopati," ucapnya, Selasa (25/6/2024).
2. Korban diajak berkeliling dengan mobil

Jeffry menambahkan korban diajak berkeliling menggunakan mobil warna hitam. Di dalam mobil itu sudah ada dua pelaku lainnya. Saat di dalam mobil korban diberi uang Rp1 juta dan diberi amplop.
Korban diajak berkeliling melewati Simpang Empat Gedung Gapensi, sampai di rumah kerajinan drum band. Korban selanjutnya diturunkan di utara rumah kerajinan drum band dengan alasan pelaku akan mengambil bantuan yang akan diberikan. Korban diminta menunggu di tempat itu.
"Pada saat korban akan turun pintu mobil tidak bisa terbuka, kemudian pelaku dua berkata 'coba dibuka kemudian korban menjawab 'tidak bisa ini. Kemudian pelaku dua berkata 'wah Iki ana kawate' sambil melihat gelang dan cincin korban dan sambil memegang pintu. Korban disuruh melepas gelang dan cincin," ujarnya.
Jeffry menjelaskan pelaku dua dan korban melepas gelang. Perhiasan itu kemudian diminta untuk dimasukkan ke lembaran tisu. Gelang dan cincin tersebut dibungkus menggunakan tisu warna putih.
"Kemudian dengan menggunakan bungkusan tisu tersebut korban disuruh untuk membuka pintu mobil tersebut," katanya. Setelah pintu mobil bisa terbuka, korban keluar dan disuruh menunggu.
3. Korban diminta untuk membuat laporan

Setelah menunggu kurang lebih setengah jam pelaku tidak datang. Sesaat kemudian korban melihat sebuah mobil hitam yang mirip dengan yang dikendarai pelaku masuk ke rumah di Utara Lampu Merah Gapensi.
Ternyata setelah didatangi, mobil bukan milik pelaku penipuan. Korban kemudian diantar ke RSUD Panembahan Senopati. Setelah sampai di RSUD Panembahan Senopati Bantul, korban mendatangi temannya yang diantar periksa, dan menceritakan peristiwa yang dialaminya.
"Oleh temannya korban diminta untuk melakukan pengaduan ke Polsek Bantul namun diarahkan ke Polres Bantul," katanya.