Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi ruang Isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Sleman, IDN Times - Kasus COVID-19 di Sleman menunjukkan tren penurunan sejak beberapa pekan terakhir. Hal tersebut membuat rumah sakit di Sleman mulai mengurangi kapasitas tempat tidur bagi pasien COVID-19 serta efisiensi tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di bangsal COVID-19.

1. BOR sudah turun menjadi 21,57 persen

ilustrasi ruang isolasi (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama mengungkapkan, sebelumnya saat terjadi kenaikan kasus COVID-19, setiap RS diminta untuk mengalokasikan 40 persen kuota tempat tidur mereka bagi pasien COVID-19. Semisal ada RS yang memiliki kapasitas 200 tempat tidur, maka 80 tempat tidur diperuntukkan bagi pasien COVID-19.

Namun saat ini, setiap RS hanya diminta menyiapkan sekitar 40 tempat tidur untuk pasien COVID-19. Baik itu RS reguler maupun RS rujukan COVID-19.

Menurut Cahya, efisiensi tempat tidur tersebut juga diikuti salah satunya diikuti penurunan BOR di RS yang ada di Sleman. Di mana saat ini BOR untuk pasien COVID-19 non critical hanya 21,57 persen dan tempat tidur critical/ICU sebanyak 36,9 persen.

"Kapasitas total tempat tidur isolasi kami ada 677 tempat tidur, terisi 146. Kemudian untuk tempat tidur ICU, kami punya 119 unit terisi 44 tempat tidur," terangnya.

2. Efisiensi nakes juga dilakukan

Editorial Team