Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

InJourney Pastikan Pemasangan Stairlift dan Ramp Tak Merusak Candi

Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/InJourney, Maya Watono memastikan pemasangan stairlift dan ramp tersebut tak menggunakan bor maupun paku yang bisa merusak situs warisan dunia tersebut. (IDNTimes/Tunggul Damarjati)
Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/InJourney, Maya Watono memastikan pemasangan stairlift dan ramp tersebut tak menggunakan bor maupun paku yang bisa merusak situs warisan dunia tersebut. (IDNTimes/Tunggul Damarjati)
Intinya sih...
  • PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/InJourney memasang stairlift dan ramp di Candi Borobudur.
  • Pemasangan tak menggunakan bor dan paku yang bisa merusak situs warisan dunia tersebut.
  • Rancangan ramp dan stairlift ini telah disetujui oleh UNESCO untuk meningkatkan aspek inklusivitas pada Candi Borobudur.

Magelang, Jawa Tengah - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/InJourney memasang stairlift dan ramp di Candi Borobudur.
Stairlift dan ramp ini hanya dipasang di salah satu dari empat tangga naik candi, tepatnya pada sisi pintu selatan. Pemasangan ini tak lepas dari faktor licin serta curamnya tangga naik di Candi Borobudur dengan tingkat kemiringan 46 derajat.

Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/InJourney, Maya Watono memastikan pemasangan stairlift dan ramp tersebut tak menggunakan bor maupun paku yang bisa merusak situs warisan dunia tersebut.

"Yang kami bangun adalah prasarana yang bersifat portable, ini bongkar pasang. InJourney memastikan bahwa ini tidak ada sedikit pun kerusakan pada struktur candi," kata Maya di kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (27/5).
Menurutnya, pemasangan fasilitas itu dilakukan dengan teknik sipil yang diperhitungkan secara matang. "Kita tidak ada paku, tidak ada bor, kita tidak ada sama sekali penetrasi kepada batu candi. Semua dilakukan dengan teknik sipil yang sangat diperhitungkan matang," jelasnya, Selasa (27/5/2025).

 

1. Stairlift dan ramp juga dipasang di situs dunia lainnya

Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/InJourney, Maya Watono memastikan pemasangan stairlift dan ramp tersebut tak menggunakan bor maupun paku yang bisa merusak situs warisan dunia tersebut. (IDNTimes/Tunggul Damarjati)
Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/InJourney, Maya Watono memastikan pemasangan stairlift dan ramp tersebut tak menggunakan bor maupun paku yang bisa merusak situs warisan dunia tersebut. (IDNTimes/Tunggul Damarjati)

Maya menambahkan pemasangan stairlift dan ramp tidak hanya di Candi Borobudur saja. Di sejumlah situs-situs dunia lainnya seperti Akropolis di Yunani dan Angkor Wat di Kamboja serta Castle of Cretes, Yunani juga dipasang.

Beragam rancangan ramp dan stairlift ini sebelumnya telah mendapat kesepakatan dari Museum dan Cagar Budaya (MCB) di bawah Kementerian Kebudayaan. Desain yang disetujui mengikuti Analisis Dampak Pusaka atau Heritage Impact Assessment (HIA) dari UNESCO.

 

2. Tambah aspek inklusivitas Borobudur

InJourney terus berkomitmen untuk memperkuat transformasi Borobudur sebagai destinasi pariwisata kultural-spiritual yang inklusif (dok. InJourney)

Maya menjelaskan dengan penambahan fasilitas ini, InJourney berharap mampu menambah aspek inklusivitas pada Candi Borobudur. Dalam arti, kata Maya, membuka akses lebih luas bagi penyandang disabilitas serta para lanjut usia (lansia) atau kalangan biksu senior untuk dapat menjelajah situs sejarah yang merupakan candi Buddha terbesar di dunia itu.

"Karena juga ini Buddhist Temple, tempat ibadah, ada juga keinginan dari biku-biku senior yang sudah puluhan tahun tidak bisa beribadah, tidak bisa naik (ke Candi Borobudur)," jelasnya.

3. Manfaatkan momentum kunjungan Presiden Prancis

Ilustrasi Candi Borobudur (dok. Kemenpar)

Dalam kesempatan itu, Maya tak membantah upaya peningkatan aspek inklusivitas oleh InJourney yang sejatinya sudah masuk ke dalam masterplan ini turut memanfaatkan momentum pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron di Candi Borobudur pada 29 Mei 2025 mendatang.
Kunjungan kenegaraan dari Macron, kata Maya, juga terbuka untuk publikasi oleh pers, sehingga harapannya juga mampu mendongkrak citra situs warisan dunia yang ada di Indonesia.
"Saya harap itu bisa diteruskan, kami akan tunjukkan bahwa yang kami buat itu memang organik lah dengan temple dan sama sekali tidak merusak, semoga bisa berkelanjutan," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us