Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ini Modus Bus Wisata Hindari Bayar Retribusi ke Pantai Parangtritis

Jalan menuju objek wisata Pantai Depok dan Pantai Parangtritis. (IDN Times/Daruwaskita)
Intinya sih...
  • Bus pariwisata memilih masuk melalui TPR Pantai Samas dan Pandansimo untuk menghindari pembayaran retribusi di Pantai Parangtritis.
  • Pantai Parangtritis menjadi tujuan utama bus pariwisata karena fasilitas lengkapnya, seperti tempat mandi dan sarapan di hotel atau penginapan.
  • Keterbatasan jumlah petugas, biaya honor petugas, dan potensi kerugian daerah menjadi kendala dalam menjaga TPR Pantai Samas dan Pandansimo selama 24 jam.

Bantul, IDN Times - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul mengungkapkan adanya modus baru yang dilakukan bus pariwisata saat berkunjung ke Pantai Parangtritis. Mereka memilih masuk melalui tempat pemungutan retribusi (TPR) di pantai wilayah barat Bantul, seperti TPR Pantai Samas hingga Pantai Pandansimo, yang tidak dijaga petugas pada pukul 20.00–05.00 WIB.

Sementara itu, TPR induk Pantai Parangtritis tetap dijaga petugas selama 24 jam.

1. Bus wisata lewati TPR Pantai Samas dan Pantai Pandansimo saat tidak dijaga

TPR Induk Pantai Parangtritis. (IDN Times/Daruwaskita)

Subkoordinator Kelompok Subtansi Promosi Kepariwisataan Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Aji, membenarkan adanya bus pariwisata yang sengaja menghindari TPR induk Pantai Parangtritis dan memilih melewati TPR Pantai Samas atau Pantai Pandansimo yang tidak dijaga selama 24 jam.

"Ya kita akui, itu memang ada (bus yang melewati TPR Pantai Pandansimo atau Pantai Samas agar tidak membayar retribusi untuk berkunjung ke Pantai Parangtritis)," ucapnya.

Menurut dia, sebagian besar bus pariwisata yang tiba pada malam hari atau sebelum pukul 05.00 WIB bertujuan ke Pantai Parangtritis. Hal ini karena Pantai Parangtritis memiliki fasilitas lengkap untuk wisatawan, seperti tempat mandi dan sarapan di hotel atau penginapan, yang tidak tersedia di pantai lain.

"Bus pariwisata ini tujuan utamanya ke Pantai Parangtritis dan objek lain di sekitar Pantai Parangtritis saja," ujar dia.

2. Ada keterbatasan jumlah petugas di TPR

Arus lalu lintas di Jalan Parangtritis.(IDN Times/Daruwaskita)

Pria yang disapa Ipung ini mengatakan, Dinas Pariwisata Bantul sudah memperhatikan masalah bus pariwisata yang menghindari pembayaran di TPR saat tidak ada petugas. Namun, keterbatasan jumlah petugas dan belum adanya kerja sama dengan pemerintah kalurahan menjadi kendala untuk menjaga TPR Pantai Samas atau Pantai Pandansimo selama 24 jam.

Selain itu, biaya honor petugas dibandingkan dengan pendapatan retribusi dari bus pariwisata yang melewati TPR Pantai Samas atau Pantai Pandansimo juga perlu diperhitungkan.

"Apalagi kalau berjaga malam hari hanya ada dua orang petugas tentunya rawan tindak kriminalitas yang bisa menimpa petugas TPR," tuturnya.

Ia menambahkan, kebocoran retribusi di TPR yang tidak dijaga malam hingga pagi sulit diperkirakan. Namun, jika ada 20 bus yang lolos dalam sebulan, pendapatan asli daerah bisa berkurang sekitar Rp12 juta, dengan asumsi satu bus berisi 40 orang.

"Kerugian sejumlah itu apakah masih untung atau justru nombok jika TPR Pantai Samas dan Pantai Pandansimo dijaga 24 jam oleh petugas. Kan petugas juga harus diberi honor?" tuturnya.

3. TPR Pantai Samas dijaga sampai pukul 20.00 WIB

TPR Induk Pantai Parangtritis.(IDN Times/Daruwaskita)

Koordinator TPR Pantai Samas hingga Pantai Pandansimo, Suto Akhir, mengatakan bahwa TPR Pantai Samas hanya dijaga petugas mulai pukul 05.00 hingga 20.00 WIB. Sementara TPR lainnya dijaga dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.

"Di luar jam itu ya TPR tidak ada yang menjaga dan hanya TPR induk Parangtritis yang dijaga petugas selama 24 jam," terangnya.

Kondisi ini, menurut Suto, dimanfaatkan bus pariwisata menuju Pantai Parangtritis untuk menghindari pembayaran retribusi dengan melewati TPR Pantai Samas atau Pantai Pandansimo. "Ini masukan bagi kita yang akan disampaikan kepada Dispar Bantul," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hironymus Daruwaskita
EditorHironymus Daruwaskita
Follow Us