Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Libur Sekolah, 223 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul

Ilustrasi wisatawan yang berkunjung di salah satu pantai di Gunungkidul. (IDN Times/Paulus Risang)

Gunungkidul, IDN Times - ‎Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul menyatakan selama libur panjang sekolah lebih dari 200 ribu wisatawan mengunjungi objek wisata di Bumi Handayani. Sementara, pendapatan asli daerah (PAD) dari tiket retribusi masuk objek wisata mencapai Rp1,4 miliar.

1. Tak ada target kunjungan wisatawan selama libur sekolah‎

Tempat Penarikan Retribusi (TPR) objek wisata pantai di Gunungkidul. (Dok. Diskominfo Gunungkidul)

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Muhammad Arif Aldian, mengatakan pihaknya tidak menargetkan kunjungan wisatawan selama libur panjang sekolah. Namun, tercatat 223.258 wisatawan berkunjung ke berbagai objek wisata yang dikelola oleh Pemkab Gunungkidul.

"Kita tidak ada target jumlah wisatawan yang datang saat libur sekolah, namun yang datang lebih dari 200 ribu wisatawan," katanya, Kamis (14/7/2022).

2. Objek wisata pantai masih jadi tempat favorit untuk dikunjungi‎

Ilustrasi pengunjung objek wisata di Pantai Gunungkidul. (IDN Times/Istimewa)

Menurutnya objek wisata pantai masih menjadi destinasi yang paling banyak dikunjungi wisatawan menyusul desa wisata Nglanggeran dan Bleberan.

"Kunjungan wisata ke pantai kembali normal setelah sepi selama pandemik," ucapnya.

Arif menjelaskan, pihaknya terus berupaya agar kunjungan wisatawan terus meningkat dengan melakukan promosi dan menggandeng pelaku wisata di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Target PAD Rp27 miliar, 50 persennya sudah tercapai," ungkapnya.

3. Wisatawan di pantai diminta waspadai muncul ubur-ubur beracun‎

ubur-ubur physalia physalis (Wikimedia Commons/Thomas Löber)
ubur-ubur physalia physalis (Wikimedia Commons/Thomas Löber)

Sementara itu Koordinator SAR Satlinmas Wilayah 2 Gunungkidul, Marjono, mengatakan wisatawan yang akan berlibur ke pantai diminta untuk mewaspadai munculnya ubur-ubur beracun pada pertengahan bulan Juli hingga bulan September mendatang.

"Sampai hari ini sudah ada 16 wisatawan yang tersengat ubur-ubur dan data kemungkinan terus bertambah," katanya.‎

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hironymus Daruwaskita
EditorHironymus Daruwaskita
Follow Us