Malioboro Tetap Buka saat Nataru, Tak Ada Uji Coba Full Pedestrian

- Buka akses kendaraan bermotor, kecuali jelang ganti tahun
- Akses masuk kendaraan bermotor ke Malioboro
- Siapkan kantong-kantong parkir ekstra
Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Kota Yogyakarta menyatakan tak akan menutup kawasan Malioboro dari kendaraan bermotor untuk pelaksanaan program area pejalan kaki penuh atau full pedestrian selama momen libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2026.
"Kami sudah memutuskan, kami tidak akan menutup Malioboro. Jadi tidak ada uji coba full pedestrian Malioboro di Nataru ini," kata Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo di Balai Kota Yogyakarta, Rabu (17/8/2025).
1. Buka akses kendaraan bermotor, kecuali jelang ganti tahun

Hasto memastikan, kendaraan bermotor masih diperkenankan melintasi jalanan Malioboro sepanjang momeb libur Nataru nanti, kecuali saat mendekati malam perayaan pergantian tahun.
"Pada malam hari H, (menjelang) tanggal 1 itu kami akan melihat situasional tentunya, apakah nanti jam 20.00 atau jam 21.00 akan kita tutup untuk kendaraan ketika Malioboro sudah full untuk pengunjung," ujar Hasto.
2. Akses masuk kendaraan bermotor ke Malioboro

Hasto mengatakan, Malioboro saat libur Nataru hanya bisa diakses via Jalan Mataram atau melewati kawasan Kridosono ke barat untuk mobil atau motor. Sebagai informasi, rekayasa lalu lintas di Simpang Kleringan imbas penutupan akses Jembatan Kewek masih berlaku.
"Kendaraan besar seperti bus-bus, dan juga kendaraan kecil yang mau ke Malioboro (dari timur) cenderung akan kita arahkan dari depan Gramedia (Simpang Jalan Sudirman) kemudian belok ke kiri, sehingga akan masuk ke (mengitari) Kridosono dan langsung masuk ke arah Malioboro," ucap Hasto.
3. Siapkan kantong-kantong parkir ekstra

Pemkot Yogyakarta juga mengantisipasi kelebihan kapasitas tempat parkir di seputaran kawasan Malioboro. Salah satunya dengan menyiapkan area khusus parkir di Jalan Mangkubumi untuk kendaraan roda empat non bus. Tetapi, area parkir Jalan Mangkubumi ini masih memungkinkan untuk menerima bus-bus pengangkut rombongan hotel.
"Mungkin ada satu dua bus, tapi dengan izin khusus dan itu sudah jelas bahwa itu bus hotel membawa rombongan ke hotel. Bukan bus yang membawa wisata," kata Hasto.
Sedangkan kantong parkir umum lainnya ada di area Menara Kopi atau Tempat Khusus Parkir Abu Bakar Ali (TKP ABA) II dan Stadion Kridosono.
"Kridosono kita utamakan untuk mobil-mobil kecil, kalau bus mutar Kridosono langsung ke Menara Kopi. Hanya di situ (Simpang Kridosono) kan ada pembatas (portal dimensi), nanti dievaluasi. Itu kan atasnya bisa diangkat. Karena rekayasa lalu lintasnya akan lebih banyak melalui putaran Kridosono itu," kata Hasto.
Hasto bilang, Pemkot Yogyakarta akan menambah ruang-ruang parkir dengan mengoptimalkan area-area parkir yang sudah tersedia selama ini, seperti Ngabean dan Senopati.
Pemkot Yogyakarta juga berkoordinasi dengan kepolisian untuk menertibkan parkir-parkir di selatan Stasiun Tugu Yogyakarta demi menambah ruang gerak pengunjung kawasan Malioboro.


















