Jelang Kampanye Pilur, APDESI Bantul Ingatkan Tertib dan Damai

APDESI ajak calon lurah beradu program yang menyejahterakan warga

Bantul, IDN Times - ‎Menjelang kampanye terbuka pemilihan lurah serentak di Bantul mulai besok Senin (19/9/2022) hingga Rabu (21/9/2022), Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDSI) Kabupaten Bantul memberikan pesan para calon lurah untuk mengedepankan sikap saling menghargai agar proses pemilihan lurah (pilu) berjalan akuntabel dan hasilnya dapat diterima oleh semua pihak.

1. 75 calon lurah sepakat lakukan kampanye damai dan tertib

Jelang Kampanye Pilur, APDESI Bantul Ingatkan Tertib dan DamaiDeklarasi damai pilur Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Ketua APDESI Kabupaten Bantul, Ani Widayani mengatakan sebanyak 75 calon lurah telah mendapatkan pembekalan dan melakukan deklarasi pilur untuk menjadi pegangan saat melaksanakan kampanye terbuka. 

"Pembekalan dan pengarahan sudah sangat jelas yakni pilur harus berjalan dengan aman dan tertib. Kampanye tidak boleh menyinggung SARA karena akan meninggalkan luka yang mendalam dan masyarakat akan terbelah," ujar Ani pada Minggu (18/9/2022).

2. APDESI ajak calon lurah beradu program yang menyejahterakan warga

Jelang Kampanye Pilur, APDESI Bantul Ingatkan Tertib dan DamaiKetua Umum DPC APDESI Kabupaten Bantul, Ani Widayani. IDN Times/Daruwaskita

Ani menegaskan dalam kampanye terbuka para calon lurah dapat menyampaikan visi dan misinya untuk program kerja. Masyarakat akan menilai mana yang terbaik dan masyarakat lebih baik serta sejahtera.

"Mari para calon lurah adu program yang baik kemudian ditawarkan kepada masyarakat. Nanti masyarakat akan memilih sesuai hati nurani dalam bilik suara pada 25 September 2022 yang akan datang," tegasnya.  

Baca Juga: Calon Lurah di Bantul Deklarasi Pilur Bebas Politik Uang 

Baca Juga: Lolos Seleksi, Pasutri Bertarung di Pilur Bangunharjo Bantul

3. Tak boleh gunakan politik uang dan SARA

Jelang Kampanye Pilur, APDESI Bantul Ingatkan Tertib dan DamaiIlustrasi SARA (IDN Times/Mardya Shakti)

Ani menegaskan calon lurah tidak menggunakan politik uang, kampanye yang menyinggung SARA untuk meraih kemenangan.

"Menang dengan politik uang akan menghasilkan pemimpin yang korup ditambah kampanye menggunakan SARA akan memecah belah masyarakat. Kita sudah merasakan bagaimana sentimen agama digunakan untuk kampanye demi meraih kemenangan namun pada akhirnya meninggalkan trauma yang mendalam bagi masyarakat," ucapnya.

Baca Juga: Kampanye Terselubung, Panitia Pilur Semprit Calon Lurah Gilangharjo 

Hironymus Daruwaskita Photo Community Writer Hironymus Daruwaskita

Main sambil kerja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya