Tangani Masalah Sampah Pemkab Sleman Bakal Operasikan 4 TPST
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman bakal membangun empat Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) baru.
Ketua Pelaksana Satgas Pengelolaan Sampah Kabupaten Sleman, Dwi Ananta Sudibyo menjelaskan empat lokasi TPST di Sleman tersebut dibangun di wilayah timur, barat dan dua lokasi di bagian tengah.
1. TPST Tamanmartani ditargetkan beroperasi awal Januari
TPST yang berada di wilayah timur, yaitu TPST Tamanmartani di Kapanewon Kalasan. Saat ini masih dalam tahapan konstruksi. Commisioning ditargetkan pada Desember 2023. "Awal Januari (2024) sudah beroperasi," ujar Sudibyo, Selasa (14/11/2023).
Dengan kapasitas 80 ton per hari, skema pengelolaan yang digunakan di tempat ini yaitu pengelolaan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pabrik semen.
2. TPST Sedangsari pembangunan mencapai 25 persen
Sudibyo mengatakan untuk wilayah barat, nantinya dibangun TPST Sedangsari di Kapanewon Minggir. Tempat ini bakal menampung sampah dengan kapasitas optimal TPST ini 60 ton/ per hari.
"Proses fisiknya sudah mencapai 25 persen. Sudah mulai membangun hanggar. Nanti kami harapkan awal Desember sudah mulai setting alat, uji coba dan sebagainya di awal Januari sampai pertengahan (Januari 2024)," jelasnya.
Baca Juga: Pemkab Sleman Tutup 2 Aktivitas Penambangan Tak Berizin di Prambanan
3. Dua lokasi baru masih menunggu izin Gubernur DIY
Sementara wilayah Sleman tengah bakal memiliki dua lokasi, yaitu Sleman tengah I dan II, masih dalam tahap perencanaan. Kapasitas optimal sampah direncanakan 90 ton per hari.
Konstruksi ditarget mulai semester I tahun 2024, dan target operasional Semeseter II di tahun yang sama. Sementara Sleman Tengah II, ditarget konstruksi pada Semester II tahun 2024, dan operasional Semester I tahun 2025.
Dua TPST di Sleman tengah bakal menggunakan Tanah Kas Desa (TKD), saat ini masih menunggu izin dari Gubernur DIY. "Jadi nanti mana yang izinnya lebih dulu, kita bangun di 2024," ujar Sudibyo.
Baca Juga: Harga Cabai Menggiurkan Petani Enggan Beralih ke Tanaman Lain